Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Berbagai kisah tentang legeda masa lalu yang dapat dijadikan ciri bagai mana sebuah budaya tumbuh dalam masyarakat.
Legenda-legenda tersebut memunculkan tokoh atau sosok dalam wujub pria maupun wanita. Baik dalam bentuk sebagai figur nyata maupun hayalan, sebut saja Sangkuriang sebagai sosok yang bertanggung jawab atas legenda Tangkuban Perahu di Jawa Barat atau Bandung Bondowoso dengan kesaktiannya berhasil membangun Candi Perambanan walaupun gagal mendapat cinta putri pujuannya.
Lalu apakah ada figur wanita yang menjadi sosok penting dalam sebuah legenda di dalam masyarakat, berikut ulasannya:
Baca Juga:
Cerita Misteri: 6 Kerajaan Gaib di Indonesia ini Keberadaannya Masih Dipercayai
Merinding! Kisah Seram Sara Wijayanto Ungkap Sosok Penunggu Bioskop Atoom di Jawa Barat
Cerita Horor! Kamar Kosong di Rumah Sakit Jakarta
1. Nyi Loro Kidul
Sosok wanita ini merupakan legenda masyarakat tentang sosok penunggu pantai selatan Pulau Jawa. Namanya diidentikkan dengan warna hijau sebagai warna kebesaran sosok seorang putri dari Prabu Siliwangi yang memerintah di Kerajaan Pajajaran.
Sang Prabu memiliki anak perempuan yang sangat cantik bahkan melebihi kecantikan ibundanya. Anak perempuan ini kemudian diberi nama Putri Lara Kadita yang memiliki arti putri nancantik jelita, sayang kecantikannya ini membuat para wanita lainnya iri hati hingga akhirnya ingin menyebarkan penyakit misterus kepadanya.
Rasa menderita, ratu dan sangputri memilih melarikan diri dari istana kerajaan. Menurut cerita, dalam perjalanannya sang pemainsuri meninggal dunia hingga putrinya terpaksa menlanjutkan perjalannya seorang diri. Saat dalam perjalannya sang putri tertidur dan ia bermimpi bertemu dengan orang suci yang memberinya nasihat agar dia mencucikan diri ke laut untuk mendapatkan kesembuhan dan mengembalikan kecantikannya, ia juga dijanjikan akan memproleh kekuatan gaib.
Saat bangun dari tidurnya, Putri Lara Kadita pun langsung menuju laut selatan, mimpinya pun jadi kenyataan karena selain sembuh dan kembali cantik iya juga memproleh kekuatan gaib. Numun sayang, dengan kekuatannya ini sang putri harus tetap tinggal di laut selatan untuk selamanya. Sejak itulah dia disebut sebagai Nyi Loro Kidul yang memiliki arti derita dilaut kidul atau selatan.
2. Nyi Blorong
Legenda keberadaan Nyi Blorong ini mungkin tidak setenar Nyi Loro Kidul. Namun, sosok Nyi Blorong cukup memberi pengaruh terhadap kebudayaan dan tradisi masyarakat pesisir pantai selatan pulau jawa. Menurut berbagai cerita kabar Nyi Blorong sosok yang sama dengan Nyi Loro Kidul, tapi versi lain mengatakan sosok Nyi Blorong memiliki berwujut sebagai putri ular yang ditugaskan untuk menggoda dan menyesatkan manusia.
Sementara sumber lain menuturkan sosok Nyi Blorong dapat berarti sebutan untuk Nyimas Dewi Anggatari putri dari seorang prabu bernama Jaya Cakra. Nyi Blorong merupakan sosok legenda berwujub wanita cantik dimana bagian tubuh mulai pinggang hingga kepalanya berwujub manusia, sementara sebagian bawah lainnya berwujub ular.
Figurnya sering sianggap sebagai panglima terkuat yang dimiliki oleh Kanjeng Ratu Kidul. Menurut kepercayaan masyarakat, Nyi Blorong adalah penguasa kraton pantai selatan yang memiliki kesaktian luar bias. Nyi Blorong sering digambarkan mengenakan kebaya berwarna hijau dengan rajutan emas dimana kain panjang berwarna emas ini konon merupakan perwujudan aslinya yaitu sebagai seekor ular raksasa. Kesaktian dan kecantikan Nyi Blorong digabarkan akan mencapai puncaknya saat bulan purnama dan saat bulan mulai mengecil dia akan kembali wujubnya semula yaitu sebagai seekor ular raksasa.
3. Nyai Dasima
Kisah sosok wanita ini tidak terlepas dari legenda Betawi sekitar tahun 1813. Dalam sebuah karya sastra diceritakan bahwa kisah Nyai Dasima berawal dari sifat perempuan yang tidak ingin hidup susah. Atas dasar inilah pernah menjadi istri seorang pria berkebangsaan Inggris bernama Edward William.
Sebagai seorang istri Nyai Dasima tetap memiliki pesona yang menawan di setiap pria. Hingga suatu ketika seorang penarik sado kemudian jatuh cinta kendati ia telah mempunyai seorang istri. Dengan berbagai tipu muslihat penarik sado bernama Samiun ini kemudian menggunakan ilmu pelet untuk mendapatkan perhatian Nyai Dasima.
Usaha Samiun berhasil, namun sejak mengalami kerumitan dalam kehidupannya Nyai Dasima sangat terpukul dia tewas dibunuh dalam kemerolotan yang saat menerpanya saat itu. Jenazah Nyai Dasima dibuang di Sungai Ciliwung dan ditemukan tidak jauh dari kediaman Edward William disekitar Pejamon yang kini telah berubah menjadi gedung Pancasila. Konon, ditempat itu orang-orang sering melihat sosok perempuan yang diyakini sebagai penjelmaan Nyai Dasima.
4. Roro Jonggrang
Legenda Roro Jonggrang berasal dari Jawa Tengah. Kisah Roro Jonggrang ini sekaligus menceritakan asal mula ajaib dari berdirinya Candi Sewu, Perambanan, Kraton Ratu Boko, serta arca Dewi Durga yang terdapat di dalam Candi Perambanan. Kisahnya berawal ketika Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan Prabu Baka dan menguasai kerajaannya, saat memasuki kerajaan Baka inilah Bandung Bondowoso melihat putri cantik anak Prabu Baka yang sedang bersedih atas kematian ayahnya.
Terasa terpikat oleh kecantikan putri Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso memaksa agar sang putri mau menikah dengannya. Merasa terdesak karena tidak mencintai Bangdung Bondowoso, sang putri akhirnya bersedia menikah dengan syarat yang mustahil dipenuhi. Syaratnya adalah dengan dibangunnya Sumur Jalatunda serta candi berjumlah seribu buah dan harus selesai hanya satu malam sebelum mata hari terbit.
Dengan kesaktian Bandung Bondowoso berhasil menyelesaikan tugasnya, namun Roro Jonggrong membuat curang dengan membuat seolah-olah mata hari telah terbit sebelum waktunya. Bandung Bondowoso pun menjadi marah lalu dengan seketika ia mengutuk Roro Jonggrang yang sedang berlari untuk berubah menjadi batu melengkapi arca yang belum sempat dia buat.
5. Roro Mendut
Kisah dari wanita ini merupakan cerita rakyat klasik tentang seorang perempuan cantik dari pesisir pantai Kabupaten Pati pada zaman Sultan Agung di Mataram sekitar abad ke-17. Dikisahkan, kecantikan Roro Mendut telah memukau banyak orang termasuk Adipati Progola sang penguasa Kadipaten Pati dan panglima perang Sultan Agung dari kerajaan Mataram.
Baca Juga:
Ini Cerita Horor dari Seorang Polantas Kuningan yang Pernah Didatangi Hantu
Ini Cerita Horor dari Seorang Polantas Kuningan yang Pernah Didatangi Hantu
Menyeramkan! Seorang Pengemudi Ojol Mengantar Hantu Seksi
Namun demikian Roro Mendut ternyata bukan sosok perempuan lemah karena ia berani menolak ke inginan Telenggung Wiraguna yang ingin memilikinya. Dengan tegas Roro Mendut menjatuhkan pilihan kepada seorang pemuda bernama Prana Citra. Telenggung Wiraguna murka dan iri kemudian mengharuskan Roro Mendut membayar pajak kepada kerajaan Mataram.
Hal ini membuat Roro Mendut berpikir panjang untuk mendapatkan uang guna membayar pajak. Sadar kecantikannya memukau semua orang, Roro Mendut menemukan sebuah cara untuk mendapatkan uang. Dan meskipun memproleh banyak uang dari usahanya, Telenggung tetap tidak puas dengan pajak yang telah dibayarnya. Dikisahkan Roro Mendut dengan kekasih Prana Citra akhirnya mati bersama saat memperjuangkan cinta mereka akibat dibunuh Telenggung.