Dibalik Facebook yang Hapus Grup Unmasking America Anti Masker Dengan 9.600 Anggota

Dibalik Facebook yang Hapus Grup Unmasking America Anti Masker Dengan 9.600 Anggota

Yuli Nopiyanti
2020-07-22 21:00:34
Dibalik Facebook yang Hapus Grup Unmasking America Anti Masker Dengan 9.600 Anggota
Ilustrasi Aplikasi Facebook (Foto:Dok.Istimewa)

Diketahui bahwa selain kelompok anti vaksin, kelompok anti masker juga bikin ulah dan membuat penanganan pandemi virus Corona menjadi semakin susah. Facebook pun harus bersih-bersih grup anti masker.

Tak hanya itu saja bahkan Facebook dilaporkan telah menghapus grup 'Unmasking America' dengan lebih dari 9,600 anggota. Namun tak hanya itu saja Grup ini dihapus setelah salah satu situs berita The Verge menghubungi pihak Facebook untuk meminta tanggapan soal grup ini karena telah menyebarkan informasi yang menyesatkan soal COVID-19.

Baca Juga: Terkait Isu Reshuffle Kabinet, Charta Politika: 73,1% Responden Setuju Jokowi Rombak Menteri

Tak hanya itu saja bahkan grup ini melakukan aktivitas kelompok yang menyesatkan seperti menentang penggunaan masker wajah, menyebarkan mitos sesat, serta dengan lantang mengajak orang-orang untuk sepenuhnya mengabaikan tindakan medis di tengah pandemi COVID-19.

"Kami memiliki kebijakan yang jelas untuk tidak mempromosikan informasi yang salah tentang COVID 19 dan telah menghapus Grup ini sementara kami meninjau yang lain," kata juru bicara Facebook Dami Oyefeso yang dilansir dari Mashable, Rabu 22 Juli 2020.

Bahkan selain grup ' Unmasking America!', masih grup-grup lain di Facebook yang anti menggunakan masker seperti 'NO MAS (K)' dengan memiliki lebih dari 3.400 anggota dan 'Anti-Maskers' dengan lebih dari 1.700.

Namun tak hanya itu saja paslanya The Verge juga mencatat grup Facebook 'Million Unmasked March' juga masih aktif dengan hampir 8.000 anggota.

Baca Juga: Kemenparekraf RI: Pekerja Sektor Pariwisata Dapat Bantuan Langsung Tunai di Tengah Corona

Tak hanya itu saja bahkan terlebih lagi, grup tersebut mengadakan sebuah unjuk rasa di mana orang-orang akan berkumpul di tempat terbuka dalam jumlah besar, hal ini pun bertentangan dengan anjuran tenaga medis agar orang-orang tidak lakukan hal tersebut di mana untuk menghindari kerumunan.

Dengan informasi yang salah seputar penggunaan masker telah marak terjadi baik di dunia online maupun offline serta adanya kampanye anti-masker yang mengklaim akan mengurangi kadar oksigen dan kebebasan pribadi orang.


Sumber:Detik


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30