Gunung Genthong di Ponorogo, Gunung Mirip Kepala Kera Raksasa dan Punya Mitos Petunjuk Datangnya Hujan

Gunung Genthong di Ponorogo, Gunung Mirip Kepala Kera Raksasa dan Punya Mitos Petunjuk Datangnya Hujan

Ekel Suranta Sembiring
2020-07-19 18:59:32
Gunung Genthong di Ponorogo, Gunung Mirip Kepala Kera Raksasa dan Punya Mitos Petunjuk Datangnya Hujan
Gunung Bayangkaki (foto: Mas Pamuji Online)

Gunung Bayangkaki merupakan gunung yang tidak aktif yang terletak di Desa Temon, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Gunung ini memiliki keindahan alam yang luar biasa sekaligus menyimpan mitos-mitos yang berbau mistis.

Bayangkaki terdiri dari empat puncak. Urutan puncak jika dilihat dari sebelah utara  paling timur bernama puncak atau gunung Ijo, puncak yang kedua bernama puncak atau Gunung Tuo, yang nomor tiga bernama Puncak Tumpak atau Puncak Bayangkaki kemudian yang ujung barat dinamakan puncak atau gunung Gentong.

Baca Juga: 

Dua Desa di Ponorogo ini Dilarang Menikah Meski Saling Jatuh Cinta, Ini Penyebabnya

Kaldu Kokot Khas Sumenep Madura, Kuliner Gurih Wajib Kamu Coba, Ini Resep dan Membuatnya

Soto Gondrong, Soto Khas Pasuruan yang Lezat, Ini Resep dan Cara Membuatnya

Keempat puncak tersebut  memiliki keindahan alam yang luar biasa. Di balik indahnya alam dan kokohnya batu-batu besar yang menjulang tersebut, Bayangkaki memiliki keunikan – keunikan dan masih diselimuti dengan hal-hal dan sekaligus mitos yang terus berkembang dalam masyarakat sampai sekarang.

Salah satunya gunung Genthong, Gunung Genthong ini terletak paling barat (jika dilihat dari utara), gunung ini merupakan gunung batu dengan puncak yang tidak rata (melengkung). Kalau dicermati bentuk gunung ini hampir mirip dengan kepala kera raksasa.


Gunung Gethong (foto: elzhito.wordpress.com)

Di puncak gunung ini tidak ada tumbuhan besar yang hidup, yang ada hanya rumput. Mitos yang berkembang dalam masyarakat dengan Gunung Genthong ini adalah ketika puncak ini sudah terbakar berarti musim penghujan akan segera tiba.

Mitos ini sudah berkembang sejak jaman nenek moyang dulu, hingga sekarang kepercayaan tersebut masih berkembang. Menurut kepercayaan masyarakat yang membakar puncak ini bukanlah manusia.

Entah apa dan siapa yang membakar puncak tersebut tidak ada yang tahu. Kapan waktu terbakarnya pun orang tidak tahu. Tiba-tiba saja gunung tersebut sudah hangus. Walau tidak terjadi kemarau panjang dan rumput diatas puncak masih hijau, ketika musim penghujan akan tiba gunung ini pasti terbakar. 

Baca Juga: 

Pemandian Banyu Biru di Pasuruan, Kolam Dihuni Ratusan Ikan Tombro dan Airnya Dipercaya Sebagai Obat

Goa Gong di Pacitan, Goa Unik dan Indah Menyimpan Misteri Sering Terdengar Suara Gong

Membasuh Muka Sebanyak 40 Kali di Salah Satu Air Terjun Ngawi ini Dipercaya Bikin Awet Muda


Mitos ini dimanfaatkan masyarakat sekitar, ketika mengetahui puncak gunung ini sudah gosong karena terbakar, mereka segera berbenah mempersiapkan peralatan dan perlengkapan bercocok tanam.

Selain itu mitos yang berkembang, jikalau hutan yang ada di bayangkaki dibuka atau dikelola menjadi lahan produktif walau cuma satu jengkal, mitosnya akan keluar hama tikus yang menyerang lahan pertanian disebelah timur gunung.

Sumber: elzhito.wordpress.com


Share :