Dua desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yakni Desa Golan dan Desa Mirah punya keunikan tersendiri. Pasalnya di sana ternyata ada sebuah mitos tak biasa yang sempat bikin melongo. Ya kedua desa ini ternyata warganya sangat tak dianjurkan untuk saling menikah satu dengan yang lain.
Usut punya usut, fenomena ini dimulai dari adanya legenda mengenai Joko Lancur dan Kencono Wungu yang sama-sama jatuh cinta. Joko Lancur sendiri dikenal suka berjudi dan melakukan hal-hal yang buruk. Nah sebaliknya Kencono Wungu malah sosok yang taat beragama.
Baca Juga:
Pemandian Banyu Biru di Pasuruan, Kolam Dihuni Ratusan Ikan Tombro dan Airnya Dipercaya Sebagai Obat
Goa Gong di Pacitan, Goa Unik dan Indah Menyimpan Misteri Sering Terdengar Suara Gong
Membasuh Muka Sebanyak 40 Kali di Salah Satu Air Terjun Ngawi ini Dipercaya Bikin Awet Muda
Namun ternyata cinta bisa tumbuh di antara kedua, akan tetapi kedua orang tuanya melarang hubungan ini. Akhirnya orang tua Kencono Wungu mengajukan syarat berat jika ingin melamar anaknya, akan tetapi sayang timbul kecurangan dan intrik yang membuat semuanya jadi gagal. Akhir cerita kedua pasangan ini memilih bunuh diri, sejak saat itulah dua desa yang jadi tempat asal Joko Lancur dan Kencono Wungu tidak boleh bersatu.
Ternyata mitos mengenai dilarangnya dua desa menikah ternyata juga ada di daerah lain, tepatnya kabupaten Grobogan Jawa Tengah dimana juga ada mitos serupa. Ya warga kedua desa sangat dilarang untuk menjalin hubungan rumah tangga karena adanya pantangan turun temurun.
Namun bukan berarti bermusuhan, mereka sejatinya sangat akur menghormati satu sama lain. Bahkan kedua desa ini punya tradisi bersama, “Asrih Batin” di mana kedua warga saling bertemu di suatu tempat. Tradisi unik ini juga terjadi sejak zaman dahulu dan sama sekali tak ada konflik di dalamnya.
Berbeda dengan kisah awal mula pantangan menikah karena cinta tak direstui, warga Karanglangu dan Ngombak, Grobogan ini punya kisah yang berlainan. Tepatnya kedua warga ini meyakini cerita mengenai Kedhana dan Kedhini, yaitu Raden Sutejo dan Roro Musiah yang ternyata adalah pendiri desa. Kedua leluhur mereka itu sejatinya adalah saudara kandung namun sayang waktu kecil harus terpisah.
Baca Juga:
Watu Lawang di Ngawi ini Dipercaya Memiliki Kekuatan Mistis dan Menyimpan Berbagai Tuah
Hutan Blora di Jateng ini Memiliki Kesan Angker Luar Biasa, Ini Anjuran Sesepuh agar Selamat
Seram! Kisah Misteri Satu Keluarga Diteror Pocong Tengah Malam
Namun siapa sangka ketika dewasa mereka bertemu kembali tetapi malah jatuh cinta tanpa diketahui kenyataan kalau mereka punya hubungan darah. Ketika pernikahan, akhirnya terkuaklah fakta sebenarnya dan akhirnya acara tersebut dibatalkan serta diganti syukuran karena tak jadi bersatu. Sejak saat itulah masyarakat kedua negara saling dilarang jatuh cinta karena menganggap satu sama lain saudara.
Sumber: Boombastis