Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku takut pesantren menjadi klaster baru dimasa pandemi Corona.
Ma'ruf menilai pesantren bisa menjadi klaster baru bila proses belajar mengajar tidak disiapkan dengan baik.
"Dalam situasi sekarang ini kalau kita tidak persiapkan dengan baik, ini bisa jadi cluster baru. Ini saya lagi takutkan ini," ujar Ma'ruf dalam video sambutan acara silaturahmi santap siang bersama dan dialog dengan organisasi massa islam yang diupload di akun Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia, Minggu 19 Juli 2020.
Baca Juga: Melebihi China, Perkembangan Virus Corona di RI: 86.521 Positif, 45.401 Sembuh, 4.143 Meninggal
"Karena pesantren ini kan ini kalau tidak disiapkan bahaya. Datang kesana kemudian ada yang terpapar, itu bisa menjadi klaster baru di pesantren itu. Pesantren kan banyak yang tempatnya dempet-dempet, satu kamar mestinya 5 orang dipakai 15 orang. Sayakan alumni pesantren, tau," kata Ma'ruf.
Maka dari itu, Ma'ruf menyebut untuk melakukan pencegahan peserta pesantren yang masuk harus melakukan pengecekan terlebih dulu. Selain itu, perlu adanya kesiapan sarana yang dilakukan pesantren.
"Oleh karena itu pertama yang masuk itu harus steril, harus sudah dirapid, dites dulu," kata Ma'ruf.
Menurutnya, bila protokol kesehatan dijaga dengan baik maka pesantren justru dapat menjadi tempat paling aman. Hal ini karena tidak adanya kontak dengan pihak luar yang masuk ke dalam pesantren.
Baca Juga: Sebanyak 36 Orang Meninggal, Korban Banjir Luwu Utara Diprediksi Bertambah
"Kalau dipersiapkan dengan baik, ada cuci tangannya semua dan sebagainya, kamarnya diatur dengan baik. Tapi kalau tidak maka dia bisa jadi cluster baru untuk COVID itu," sambungnya.
"Tapi kalau sudah disiapkan dengan baik, pesantren itu paling aman. Dia dikarantina, kemudian dikawal jangan sampai dia keluar, jangan sampai ada yang masuk. Maka dia lebih aman dari sekolah biasa, yang keluar bergaul kesana itu lebih tidak aman," tuturnya.
Sumber: Detik.com, CNN