Para peneliti di seluruh dunia sedang mengembangkan lebih dari 160 vaksin melawan virus corona. Dari ratusan vaksin itu, sekitar 23 vaksin Covid-19 sedang dalam tahap uji coba pada manusia.
Pandemi Covid-19 memaksa para peneliti bekerja ekstra keras untuk segera menghasilkan vaksin yang aman dan ampuh pada 2021.
Padahal, vaksin biasanya membutuhkan penelitian dan pengujian selama 10 hingga 15 tahun. Waktu selama ini dibutuhkan untuk memastikan vaksin aman dan tidak memberikan efek samping kepada sebagian besar penggunanya.
Baca Juga: Update Kasus Corona di RI: 81.668 Positif, 40.345 Sembuh, 3.873 Meninggal
Berikut adalah vaksin yang siap masuk tahap akhir pengujian ke manusia.
1. University of Oxford/AstraZeneca (Fase III)
Vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan University of Oxford ini didasarkan pada adenovirus simpanse yang disebut ChAdOx1.
Vaksin ini dalam uji coba Fase II / III di Inggris dan uji coba Fase III di Brasil dan Afrika Selatan. Proyek ini dapat memberikan vaksin darurat pada bulan Oktober. Pada bulan Juni, AstraZeneca mengatakan total kapasitas produksi adalah dua miliar vaksin.
2. Wuhan Institute of Biological Products/Sinopharm (Fase III)
Perusahaan asal China Wuhan Institute of Biological Products dan Sinopharm menemukan bahwa vaksin inactivated aman dan memicu respons kekebalan.
3. Moderna (Fase III)
Dilansir dari Livemint, perusahaan asal Amerika Serikat, Moderna juga berencana untuk memulai uji coba tahap akhir bulan ini.
Moderna adalah perusahaan Amerika pertama yang menguji vaksin ke manusia. Vaksin ini menggunakan messenger RNA (mRNA) untuk memproduksi protein virus.
4. Sinovac (Fase III)
Dilansir dari New York Times, perusahaan swasta China Sinovac Biotech sedang menguji vaksin yang tidak aktif yang disebut CoronaVac. Pada bulan Juni perusahaan mengumumkan bahwa uji coba Fase I / II tidak menemukan efek samping yang parah dan menghasilkan respons kekebalan pada 743 sukarelawan.
Baca Juga: Anak laki-laki Ini Meninggal Dunia setelah Alat Tes Swab Patah di Dalam Hidungnya
5. CanSino Biological Inc./Beijing Institute of Biotechnology (Fase II, Persetujuan terbatas)
Perusahaan asal China, CanSino Biologics mengembangkan vaksin berdasarkan adenovirus yang disebut Ad5. Pada bulan Mei, perusahaan menerbitkan hasil yang menjanjikan dari uji coba keselamatan Fase I.
Kemudian data yang tidak dipublikasikan dari uji coba Fase II menunjukkan vaksin menghasilkan respon kekebalan yang kuat.
Meski baru lewati uji klinis tahap II, tapi pada 25 Juni lalu, pemerintah China telah mengizinkan vaksin ini digunakan untuk kalangan terbatas bagi militer China selama setahun.
Indonesia juga sedang mengembangkan vaksin Merah Putih untuk melawan virus corona (Covid-19). Uji coba vaksin segera selesai dan hasilnya pada 2021.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan vaksin ini dipimpin oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan melibatkan Kemenristek, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN.
Sumber: CNN