Jaka Tinggkir yang menpunyai nama asli Raden Mas Karebet adalah putra dari Ki Kebo Kenanga (Ki Ageng Pengging) dan cucu dari bangsawan keturunan raja Majapahit bernama Pangeran Handayaningrat (Ki Ageng Pengging Sepuh). Keluarga Jaka Tingkir memilih mati ketika para Wali dan prajurit Demak.
Saat itu, Jaka Tingkir masih bayi dan diselamatkan oleh Sunan Kalijaga setelah mata batin Sunan melihat cahaya pada bayi Jaka Tingkir yaitu 'cahaya wahyu keprabon'. Bayi Jaka Tingkir kemudian dirawat oleh Nyai Tingkir sekaligus nantinya menjadi Ibu angkatnya.
Nama Jaka Tingkir diperolehnya karena dirinya disebut Jaka dari desa Tingkir. Nama Jaka Tingkir menjadi besar lantaran ia menjadi murid utama Sunan Kalijaga.
Baca juga: Tradisi Bakar Batu: Cara Masyarakat Papua Bersilaturahmi
Jaka Tingkir kecil memang sudah senang mengembara ke bukit-bukit, ke gunung-gunung, keluar masuk hutan angker, mengunjungi tempat-tempat wingit dan angker atau menyepi di goa-goa. Karena kesenangannya itu watak Jaka Tingkir keras digembleng oleh alam, tetapi sangat menjunjung tinggi sikap ksatria dan tanggung jawab.
Beranjak dewasa, Jaka Tingkir menjadi seorang pendekar yang ditugaskan Sunan Kalijaga untuk mengembara ke desa-desa guna membantu kaum yang lemah. Karena ilmu dan kegemarannya mengembara, Jaka Tingkir menjadi momok yang membuat para penyamun dan perampok jengkel dan geram. Ia juga telah melalang jagat persilatan di tanah Jawa.
Baca juga: Kisah Nyata! Inilah Pengakuan 10 Orang yang Pernah Mengalami Mati Suri
Kekuatan Jaka Tingkir sudah teruji, seperti ia mengalahkan buaya besar dengan tangan kosongnya. Ia juga bisa menghabisi Bromocora atau rapok yang telah mengepungnya. Kisah ini juga sempat ditayangkan beberapa kali dalam sinetron 'Jaka Tingkir' pada awal tahun 2000.
Hingga saat ini, belum ada bukti sejarah yang membenarkan Leganda Jaka Tingkir ini. Namun, masyarakat Jawa banyak yang mempercayai adanya Raden Mas Kareber atau Jaka Tingkir.
Sumber: Kumparan.com