Kisah Misteri Anak Sultan Karaton Kesepuhan Cirebon yang Dikutuk Jadi Buaya Putih

Kisah Misteri Anak Sultan Karaton Kesepuhan Cirebon yang Dikutuk Jadi Buaya Putih

Alpandi Pinem
2020-07-12 11:00:00
Kisah Misteri Anak Sultan Karaton Kesepuhan Cirebon yang Dikutuk Jadi Buaya Putih
Ilustrasi Buaya Putih (Istimewa)


Masyarakat Indonesia memiliki kepercayaan yang cukup kental terhadap hal-hal mistis dan gaib. Salah satu hal mistis yang hingga kini masih dipercaya dan meninggalkan misteri dibanyak orang adalah  buaya putih di Situs Lawang Sanga Cirebon yang berada di tepi Sungai Kriyan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Lawang Sanga adalah bangunan yang dahulu merupakan pintu masuk utama ke dalam Keraton Pakungwati, kini dikenal dengan nama Keraton Kasepuhan Cirebon. Buaya putih yang hidup di Sungai Kriyan itu diyakini sebagai penjaga situs Lawang Sanga.

Dilansir dari beberapa sumber bahwa sosok buaya putih yang hidup di Sungai Kriyan merupakan jelmaan salah seorang putra dari Sultan Sepuh I Syamsudin Martawijaya yang dikutuk menjadi buaya putih oleh sultan.

Baca Juga : Seram! Kisah Mistis Sungai Kriyan yang Terdapat Siluman Buaya Putih yang Dikutuk di Cirebon

Baca Juga : Seram! Kisah Misteri Pintu Air Jagir Surabaya Dijaga Sosok Makhluk Besar dan Siluman Buaya Putih

Baca Juga : Pantai Tapak Kera, Destinasi Tersembunyi di Lampung yang Menyimpan Misteri Dihuni Sosok Buaya Putih


Adapun buaya putih tersebut memiliki nama Elang Angka Wijaya. Elang Angka Wijaya menjadi buaya putih karena tidak nurut dengan Sultan Syamsudin. Elang Angka Wijaya memiliki kebiasaan kalau makan sambil tiduran, stelah dinasehati sultan  agar setiap makan tak seperti itu. Tapi tetap tak nurut, sultan berucap anaknya kalau makan seperti buaya.

Awalnya buaya putih jelmaan Elang Angka Wijaya itu hidup di lingkungan keraton, tepatnya di salah satu kolam yang berada di bangunan Lunjuk Keraton Kasepuhan. Namun, saat sudah besar buaya putih tersebut berpindah tempat ke Sungai Kriyan, yang memang lokasinya tak jauh dari keraton.

Masyarakat sekitar Sungai Kriyan masih mempercayai tentang mitos buaya putih tersebut. Bahkan, masih ada tradisi tersendiri saat masyarakat sekitar melihat buaya putih. Tradisinya lempar tumpengan ke sungai kalau ada masyarakat yang melihat buaya putih. Sama-sama menjaga lingkungan.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30