Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan kasus Corona di Jatim cenderung stagnan meski sempat naik turun.
"Selama beberapa hari ini kita lihat memang naik turun tapi relatif pada angka yang tidak turun/stagnan. Angkanya cenderung tinggi sebagaimana saat bapak presiden datang ke Jawa Timur," kata Emil di Surabaya, Kamis 9 Juli 2020.
Sekedar informasi, hari ini deadline Presiden Joko Widodo kepada Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur untuk menurunkan angka Corona.
Baca Juga: Update Corona di RI: 70.736 Positif, 32.651 Sembuh, 3.417 Meninggal
"Nah jadi salah satunya ini kita lihat dengan testing yang lebih masif ini kita masih berada di kisaran angka yang sama. Ini saya ngomong angka, tapi saya tidak bisa mengatakan kemudian artinya harusnya kalau dites lebih kenceng naik dong, kalau minimal kita dalam kondisi yang sama penyebarannya. Tapi ini tesnya dikencengin, angkanya di kisaran itu. Nggak banyak berubah. Ini logika matematikanya," bebernya.
Dalam kesempatan itu, Emil juga mengapresiasi langkah yang dilakukan para kepala daerah khususnya di Surabaya Raya.
"Kalau dari langkah konkret, kita lihat razia di Gresik sudah makin kenceng, Bu Wali Kota (Surabaya) juga keliling terus untuk melakukan penanganan di lapangan sampai disuruh push up. Lalu juga jam malam diberlakukan. Pak Kapolda, Pak Pangdam memberi ide masukan seperti rekayasa lalu lintas dan ditutup jalan yang kemungkinan terjadi kerumunan," katanya.
"Kita lihat banyak sekali sebenarnya langkah-langkah yang dilakukan seluruh elemen. Tadi kami juga baru memberangkatkan 2.000 lebih mahasiswa KKN yang tadi kita sampaikan temanya ikut melakukan monitoring terhadap COVID-19 tentunya dalam kapasitas mereka," pungkasnya.
Baca Juga: Lembaga Internasional sebut Ekonomi Dunia Terancam Krisis, Jokowi: Terus Terang Saya Ngeri!
Sebelumnya Presiden Jokowi memberi waktu 2 minggu kepada Gugus Tugas COVID-19 Jatim untuk menurunkan jumlah kasus. Diketahui Presiden Jokowi mendatangi Jatim pada Kamis, 25 Juni 2020 lalu.
Sumber: Detik.com