Luhut Sempat Kaget, Bank Dunia Naikkan Kelas RI Setara Malaysia, Thailand dan China, di Tengah Pandemi

Luhut Sempat Kaget, Bank Dunia Naikkan Kelas RI Setara Malaysia, Thailand dan China, di Tengah Pandemi

Anisa Br Sitepu
2020-07-02 11:49:34
Luhut Sempat Kaget, Bank Dunia Naikkan Kelas RI Setara Malaysia, Thailand dan China, di Tengah Pandemi
BI Naikkan Status Indonesia ke Level Menengah Keatas (Foto:Istimewa)

Bank Indonesia resmi menaikkan Indonesia dari menengah ke bawah (lower middle income country) menjadi menengah ke atas (upper middle income country) per Rabu, 1 Juli 2020.

Kenaikan status tersebut setelah diberikan setelah lembaga internasional itu menilai Gross National Income (GNI) Indonesia mengalami kenaikan.

Baca Juga: Kreatif! Lewat Permainan, Anak-anak di Jombang Diajari Protokol Kesehatan

Adapun maksud dari GNI adalah Produk Domestik Bruto (PDB) ditambah pendapatan yang dibayarkan dari negara lain, seperti bunga dan dividen.

Dikutip dari laman resmi Bank Dunia pada Kamis, 2 Jul 2050. GNI per kapita Indonesia naik menjadi USD 4.050, dari sebelumnya USD 3.840.

Dengan kenaikan status tersebut, kini Indonesia sejajar dengan negara-negara berpendapatan menengah atas lainnya, seperti Thailand, Malaysia, dan China. Adapun GNI per kapita Thailand adalah USD 7.260, Malaysia USD 11.200, dan China USD 10.410.

Kemudian untuk tahun fiskal saat ini dan 2021, Bank Dunia juga menaikkan ambang batas (threshold) GNI per kapita. Untuk negara berpendapatan rendah (lower income) GNI per kapitanya adalah kurang dari USD 1.036, naik dari sebelumnya di bawah USD 1.026.

Baca Juga: PSBB Transisi Diperpanjang, Polda Metro Jaya Masifkan Pengawasan, Khususnya Pasar dan KRL

Sementara untuk negara berpendapatan menengah ke bawah atau lower middle income, negara tersebut harus memiliki pendapatan USD 1.035 hingga USD 4.045, naik dari sebelumnya USD 1.026 hingga USD 3.995.

Negara berpendapatan menengah ke atas atau upper middle income memiliki GNI per kapita USD 4.046 hingga USD 12.535, naik dari USD 3.996-12.375. Dan negara berpenghasilan tinggi atau high income memiliki GNI per kapita minimal USD 12.536, dari sebelumnya melebihi USD 12.375.

"Ekonomi berpenghasilan rendah didefinisikan sebagai mereka yang memiliki GNI per kapita USD 1.035 atau kurang pada 2019; ekonomi berpenghasilan menengah ke bawah adalah mereka yang memiliki GNI per kapita antara USD 1.036 dan USD 4.045; ekonomi berpendapatan menengah atas adalah mereka yang memiliki GNI per kapita antara USD 4.046 dan USD 12.535; ekonomi berpenghasilan tinggi adalah mereka yang memiliki GNI per kapita sebesar USD 12.536 atau lebih," tulis laman resmi Bank Dunia.

Sebelumnya, kabar Indonesia naik kelas menjadi negara pendapatan menengah atas sempat dibocorkan oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Dia mengaku terkejut atas kenaikan peringkat itu, lantaran dilakukan di tengah kondisi pandemi yang memprihatinkan seperti saat ini.

"Saya ingin juga sampaikan berita baik untuk kita bahwa Indonesia diumumkan oleh World Bank telah naik dari lower middle income country menjadi upper middle income country. Saya juga cukup kaget melihat ini, karena diumumkan pada saat seperti ini," kata Luhut dalam peluncuran kampanye #SemuanyaAdaDisini secara virtual, Rabu, 1 Juli 2020.

Selain itu, kenaikan kelas tersebut juga direspon oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Lebih lanjut, jelas Sri Mulyani, kenaikan status l ini juga merupakan tahapan strategis dan landasan kokoh menuju Indonesia Maju Tahun 2045.

Kemudian, melalui kerangka kerja Country Partnership Strategy, Indonesia dan Bank Dunia terus meningkatkan kerja sama melalui kerangka kerja Country Partnership Strategy.

Baca Juga: Susul DKI, Ridwan Kamil Putuskan PSBB Proporsional Bodebek Diperpanjang 14 Hari

Selain itu, untuk penanganan dampak pandemi COVID-19, Bank Dunia memberikan dukungan pembiayaan kepada Indonesia sebesar USD 250 juta atau sekitar Rp 3,62 triliun (kurs Rp 14.500) yang dikemas dalam program Indonesia COVID-19 Emergency Response.

Pendanaan tersebut digunakan untuk mendukung Indonesia dalam mengurangi risiko penyebaran, meningkatkan kemampuan mendeteksi, serta meningkatkan tanggapan terhadap pandemi Covid-19. Sekaligus mendukung penguatan sistem nasional dan  kesiapsiagaan kesehatan masyarskat.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30