Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berpesan agar BUMN yang terlibat dalam investasi tersebut harus betul-betul serius menggarapnya.
Ini dikarenakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap besar dibukanya kawasan industri tersebut bisa menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
"Kita harus pastikan proyek-proyek strategis, bukan proyek bisnis, tapi proyek-proyek strategis harus dijalankan seperti yang kemarin baru dicanangkan Bapak Presiden misalnya di Batang dan saya akan meminta para BUMN yang terlibat di Batang untuk serius karena ini bagian dari breakthrough kita supaya seperti arahan Presiden di mana pembukaan lapangan kerja harus terus terjadi dalam kondisi seperti ini dan kita punya kekuatan itu," kata Erick dikutip dari Youtube Kementerian BUMN, Rabu 1 Juli 2020.
Baca Juga: Fakta-fakta Menarik Terkait Iuran BPJS yang Kembali Naik Hari Ini
"Masa kita kalah peringkatnya dari Thailand, India, Vietnam, bahkan terakhir Kamboja. Tidak bisa, kita ini bangsa besar," tambahnya.
"Kalau kita bersatu fokus kepada proyek-proyek itu, bisa berjalan insyaallah. Kita tidak boleh kehilangan momentum dan ini semua bukan seremonial, seperti di Batang itu bukan seremonial tapi komitmen yang harus kita jalankan. Insyaallah saya yakini dengan kerja keras kita semua, dengan akhlak kita sebagai core value bismillah lillahita'ala Allah akan memudahkan," doanya.
Terlebih, BUMN memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Jika BUMN tidak terus bergerak, maka perekonomian nasional juga akan melambat.
"Tentu kita harus terus dengan kondisi data-data ekonomi seperti ini karena kekuatan kita sepertiga (ekonomi). Kita terus harus gerakkan," imbuhnya.
Baca Juga: Pantai Bournemouth dan Sandbanks Akan Ditutup Lagi, Setelah Didatangi Ribuan Pengunjung
Sebelumnya, pemerintah sudah membuka Kawasan Industri Terpadu di Batang, Jawa Tengah. Kawasan ini diharapkan menjadi 'karpet merah' bagi perusahaan asing yang hendak keluar dari China dan merelokasikan pabriknya ke Indonesia.