Pasalnya setelah di buka kembali akibat pandemi corona dan bahkan beberapa waktu lalu terlihat ribuan orang memadati Pantai Bournemouth dan Sandbanks, Inggris, yang baru dibuka. Para pelancong yang sedang menikmati liburannya itu tidak menerapkan protokol kesehatan.
Tak hanya itu saja bahkan pemerintah Inggris pun turut bereaksi atas peristiwa menghebohkan itu. Otoritas Bournemouth, Christchurch dan Poole Council, menganggap peristiwa itu sangat menyalahi aturan pencegahan penularan virus corona.
Baca Juga: Ini Kata China Terkait Virus Flu Babi G4 Berpotensi Jadi Pandemi
Pantai dipenuhi ratusan mobil parkir yang membawa ribuan orang untuk berjemur di sana. Mobil-mobil terparkir secara ilegal yang menyebabkan kemacetan panjang dan kerumunan pun tak terhindarkan.
Namun tak ahnya itu saja bahkan dilansir CNN, beberapa menteri Inggris mengeluarkan ancaman akan menutup kembali pantai jika masih terjadi kepadatan pengunjung. Apalagi Inggris masih melarang adanya pertemuan yang dilakukan lebih dari enam orang.
“Perilaku mereka sangat tidak bertanggung jawab dan mengejutkan kami, di saat kami berusaha menjaga agar semua orang aman. Kini kami tidak punya pilihan selain menyatakan ini sebagai insiden besar dan melakukan respons darurat,” kata pimpinan Dewan Poole, Vikki Slade.
Bahkan Slade juga memohon agar orang-orang tidak mengunjungi pantai secara bergerombol seperti sedang dalam hari libur besar.
Baca Juga: Kabar Gembira, Pemerintah Akan Berikan Subsidi Listrik Bagi Warga Terdampak COVID-19
“Kami tidak dalam posisi untuk menyambut pengunjung dalam jumlah ini sekarang atau untuk berurusan dengan berbagai masalah yang terkait dengan mengelola jumlah orang seperti ini. Tolong jangan datang. Kami belum bisa menyambutmu,” kata Slade lagi.
Akibat peristiwa itu, sebanyak 40 ton sampah memenuhi garis pantai. Para staf kebersihan yang datang untuk mengambil sampah-sampah tersebut juga mendapatkan perlakuan buruk dari para pengunjung. Kemungkinan hal itu terjadi karena para pengunjung dalam pengaruh alkohol.