Media sosial di hebohkan dengan sebuah mitos bahwa Presiden Republik Indonesia yang mengunjungi Kediri, Jawa Timur bakal lengser dari jabatannya. Hal itu membuat Sekretaris Kabinet Pramono Anung melarang Presiden Jokowi untuk datang ke Kediri, Jawa Timur.
Pasalnya, saat Gus Dur menjadi Presiden Republik Indonesia usai berkunjung ke Lirboyo, tidak begitu lama, gonjang-ganjing di Jakarta. Setelah bertandang ke Kediri, Gus Dur dilengserkan dari kursi presiden.
Terkait hal itu, dilansir dari beberapa sumber bahwa pernyataan itu memang sudah menjadi kepercayaan masyarakat Kediri yang sudah mengakar sejak dahulu. Namun, mitos yang dipercaya masyarakat tersebut belum tentu mengandung kebenaran. Sebab selama ini belum ada catatan sejarah atau kitab yang membenarkan Kediri sebagai kota kutukan bagi penguasa.
Salah satu literatur yang dipercaya memuat tentang kutukan tersebut adalah Babad Khadiri, sebuah manuskrip kuno yang menceritakan tentang kejayaan kerajaan Kediri, karangan Mas Ngabei Purbawidjaja. Namun, Purnawan tak yakin betul kutukan itu dikisahkan di dalamnya.
Bunyinya, “Jika pasukan Kediri menyerang musuh di daerah lawan lebih dulu akan selalu memenangkan pertempuran, akan tetapi sebaliknya jika musuh langsung menyerang ke pusat kerajaan Kediri lebih dulu maka musuh itu akan selalu berhasil memperoleh kemenangan yang gemilang.”
Barangkali karena kutukan itulah konon para presiden RI selalu menghindari untuk singgah ke kota Kediri dalam setiap perjalanan di wilayah Jawa Timur. Ada yang menafsirkan, tatkala presiden berani singgah ke Kediri, maka posisi mereka bakal mudah diserang oleh musuh atau lawan politiknya.
Baca Juga : Kisah Misteri Jalan Karanggetas Cirebon yang Konon Ditakuti Para Pejabat
Namun kisah tutur masyarakat setempat mengaitkan kutukan itu dengan tempat, misalnya Simpang Lima Gumul di Kediri, yang dipercaya sebagai pusat Kerajaan Kediri. Sementara kisah lain mengaitkan mitos dengan kutukan Sungai Brantas yang menjadi tapal batas Kerajaan Kediri, yakni bila ada raja, kini disebut presiden, masuk ke Kediri melewati Sungai Berantas maka akan lengser.
Sejumlah Presiden RI yang lengser keprabon dikaitkan dengan kunjungan mereka ke tanah Kediri. Mulai dari Sukarno, BJ Habibie, dan Gus Dur. Sebagai catatan, Habibie tak kembali menjadi presiden setelah berakhir masa tugasnya karena memang tidak ikut konstestasi Pemilu 1999. Sementara Seoharto yang menjadi Presiden 32 tahun tak pernah menginjakkan kaki di Kediri namun tetap lengser pada 1998.
Meski begitu, mitos itu 'terpatahkan' oleh Susilo Bambang Yudhoyono yang mengunjungi Kediri dua kali pada 2007 dan 2014 lalu. Saat itu, SBY, ke Kediri pada saat Gunung Kelud meletus, datang ke pengungsian.
Dimana, mitos larangan presiden atau penguasa untuk datang ke Kediri muncul salah satunya karena peninggalan kerajaan masa lalu yang hilang, rusak, atau tertimbun dan hingga kini belum ditemukan, sehingga menyulitkan generasi sekarang untuk mengidentifikasi sejarah di masa lalu.
Maka tak heran mengapa kemudian banyak timbul tafsiran maupun interpretasi terhadap mitos-mitos oleh masing-masing individu dan kelompok yang berbeda. Apalagi setiap masyarakat memiliki kepercayaan dan pemikirannya sendiri-sendiri.
Daerah Kediri memang memiliki catatan sejarah yang panjang. Terutama pasca Raja Airlangga berkuasa di Jawa, Abad XI Masehi. Kemudian berkembang pesat di masa Raja Kameswara hingga Prabu Jayabaya.
Baca Juga : Bikin Merinding! Kisah Misteri Bus Sumber Kencono Dijuluki Sebagai Bus Hantu
Di masa kerajaan Singasari hingga Majapahit, wilayah Daha (Kediri) selalu menjadi daerah prioritas dan dijadikan ibu kota kerajaan. Seperti misalnya Raja Kertanegara yang diangkat sebagai pangeran atau raja muda di Kediri, sebelum menduduki tahta sebagai raja Singasari.
Demikian juga dengan karir Gajah Mada yang dimulai dari Kediri sebelum diangkat sebagai patih Majapahit. Bahkan di akhir Masa Majapahit, raja memindahkan ibu kota kerajaan itu ke Kediri.
Meski belum banyak ditemukan candi batu peninggalan kerajaan ini, tapi peninggalan-peninggalan berupa karya sastra sangat melimpah. Termasuk Babad Khadiri yang dikaitkan dengan munculnya mitos larangan presiden ke Kediri.