Kisah misteri di Jalan Karanggetas, Kota Cirebon, yang sampai saat ini kisahnya masih dipercayai masyarakat Cirebon, yang hingga saat ini dikabarkan membuat para Pejabat, Pemimpin Negara tak berani melintasinya.
Menurut kisahnya, Karanggetas berasal dari cerita Babad Cirebon yang terkenal. Nama Karanggetas diambil dari salah seorang manusia sakti bernama Pangeran Syekh Makgelung Sakti yang datang dari Timur Tengah.
Syekh Magelung Sakti di kenal memiliki ilmu yang sangat tinggi dan siapapun tidak bisa mengalahkannya, termasuk saat ikut sayembara Nyi Mas Gandasari yang di gelar Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Cirebon, dengan Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan sebutan Kanjeng Sunan Gunung Jati.
Baca Juga : Sumur Keraton di Cirebon Ini Konon Diyakini Bikin Jomblo Cepat Dapatkan Jodoh
Kala itu, Syekh Magelung Sakti datang ke Cirebon untuk mencari seseorang yang bisa memotong rambutnya. Kedatangannya lantaran mendengar di daerah ini terdapat orang sakti yang bisa membantu memotong rambutnya. Di tengah perjalanannya, Syekh Magelung Sakti ikut sayembara dan hampir mengalahkan Nyimas Gandasari yang langsung berlindung di belakang Mbah Kuwu Cirebon dan Syarif Hidayatullah.
Saat itu pula Syekh Magelung Sakti meminta tidak menghalangi, namun Mbah Kuwu Cirebon dan Syarif Hidayatullah tetap melindungi dengan alasan pertandingan tidak sebanding. Di tengah momentum itulah, Syekh Magelung Sakti kemudian menyampaikan keinginannya agar rambutnya bisa dipotong.
Singkat cerita, permintaan itu dipenuhi oleh Pangeran Cakrabuana dan Syarif Hidayatullah yakni memotong dengan dua jari dan terpotonglah rambutnya. Setelah itu, Syekh Magelung Sakti menyatakan diri untuk berguru karena kesaktian yang dimilikinya luntur.
Dari cerita singkat Babad Cirebon tersebut, muncul sebuah kepercayaan orang yang memiliki kanuragan (ilmu kesaktian) yang tinggi namun sombong, akan luntur dengan sendirinya.
Baca Juga : Seram! Kisah Mistis Sungai Kriyan yang Terdapat Siluman Buaya Putih yang Dikutuk di Cirebon
Daerah tersebut dengan nilai-nilai leluhur. Artinya harus dengan kerelaan hati, mitos tersebut sat ini masih mengakar di masyarakat pribumi maupun luar Cirebon. Dari mitos itu, tidak sedikit Pejabat Negara yang akan melewati Jalan Karanggetas ketika mengikuti acara resmi Kenegaraan, di luar acara resmi Kenegaraan Pejabat Negara yang memiliki jabatan politik tidak mau lewat jalan itu.
Mitos tentang daerah Karanggetas ini pun terus berkembang dan diyakini hingga sekarang. Bahkan ada pejabat yang memilih memutar lewat pelabuhan demi menghindari jalan ini. Lantaran khawatir ilmu kanuragan yang dimilikinya akan luntur atau akan lengser dari jabatannya.