Puluhan orangtua siswa mendatangi SMA 10 Bandung di Jalan Cikutra, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa, 23 Juni 2020. Mereka mendatangi untuk protes terkait hasil pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jabar 2020.
Salah satu orangtua siswa yang datang, Sofie mengatakan, kedatangannya ingin mempertanyakan alasan anaknya tidak lolos. Padahal hasil nilai yang anaknya terima lebih besar dari beberapa anak yang dinyatakan lolos pada tahap I.
"Skor yang tercantum anak saya 641. Sedangkan pas lihat laman PPDB di SMA 10, ada anak yang lolos skornya paling kecil 581. Ini kan agak aneh," ujar Sofie, pada Selasa, 23 Juni 2020.
Baca juga: Dikira Ditepuk Setan, Ternyata Bocah di Pademangan Terkena Peluru Nyasar, Ini Kronologinya
"Alasannya saya tidak masuk, karena tidak sesuai dengan kriteria mereka. Jadi kami ingin tahu apa sebenarnya kriteria yang mereka berikan," lanjut Sofie.
Sementara itu, Kepala SMA 10 Bandung Ade Suryaman menjelaskan, jika pihak sekolah juga mempunyai kriteria tertentu. Kriteria ini dipilih berdasarkan musyawarah mufakat dewan sekolah dan tidak melanggar aturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Kita ada kriteria tertentu dari sekolah dengan rata-rata UN terkecil dan memasukkan data ke SMA 10, bisa masuk," ujar Ade.
Baca juga: Anggota TNI AD Tewas Ditusuk Oknum Marinir TNI AL, Pelaku Telah Diamankan
"Intinya ini untuk pemerataan. Kursi ini pun sebenarnya peralihan, karena untuk jalur prestasi akademik sebenarnya tidak diubah, hanya 30. Sisanya yang peralihan non-akademik baru sesuai kriteria sekolah," kata Ade.
Setelah mendapat penjelasan dari pihak sekolah, Yanti salah satu orangtua siswa bisa menerima keputusan itu.
"Pertamanya saya kesal. Tapi setelah dapat penjelasan dari pihak sekolah, ya sudah saya ikuti saja," kata Yanti.