Selamat Ulang Tahun Jakarta: Dari Batavia ke Jakarta dan Kisah Angkutan Umum Ibu Kota yang Tinggal Cerita

Selamat Ulang Tahun Jakarta: Dari Batavia ke Jakarta dan Kisah Angkutan Umum Ibu Kota yang Tinggal Cerita

Dedi Sutiadi
2020-06-22 21:55:01
Selamat Ulang Tahun Jakarta: Dari Batavia ke Jakarta dan Kisah   Angkutan Umum Ibu Kota yang Tinggal Cerita
Transportasi Umum Jakarat Tempo Dulu. (Foto: Istimewa)

Selamat ulang tahun Jakarta ke-493. Usia kota yang tak muda dan pasti banyak meninggalkan cerita. Selain perubahan nama dari Batavia ke Jayakarta kemudian jadi Jakarta hal menarik yang perlu diceritakan tentang Jakarta adalah perkembangan moda transportasi dari masa ke masa. MRT adalah cerita perdaban Jakarta hari ini, tapi tahukah kamu sebelum peradaban itu mewujud, angkutan umum Jakarta di awal sejarahnya masih sangat sederhana.

Sebelum kita ulas tentang moda transportasi jakarta di masa dulu mungkin ada baiknya kita tahu dulu nih, cerita di balik perubahan nama Batavia ke Jakarta dan kenapa tanggal 22 Juni dipilih sebagai hari jadi Ibukota kita tercinta ini. Penting buat kita tahu, supaya saat ada orang bertanya kita bisa sedikit bercerita. 

Jakarta dulu bernama Batavia. Usut punya usut ternyata di balik nama Batavia juga tersimpan cerita. Menurut Sagimun Mulus Dumadi dalam Jakarta dari Tepian Air Ke Kota Proklamasi (1988), orang “yang memberi nama Batavia itu adalah seorang pegawai VOC yang bernama van Raay. Nama Batavia itu diberikan kepada benteng Belanda secara acuh tak acuh dalam suatu pesta mabuk-mabukan pada tanggal 12 Maret 1619.”

Baca juga: Tak Seperti Biasa, HUT Jakarta ke 493 Digelar Virtual, Acaranya Ngapain Aja ya? Cek Disini

Nama Batavia kemudian berubah setalah Hindia Belanda dikalahkan oleh militer Jepang, nama Batavia kemudian diubah menjadi Jakarta, sebagai akronim dari Jayakarta. Menurut keterangan dari laman Jakarta.go.id, nama Jayakarta diilhami dari Al Qur'an. Surat Al Fath ayat 1 yang berbunyi, “Inna fatahna laka fathan mubinan.” Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberi kemenangan padamu, kemenangan yang tegas.” “Kemenangan yang tegas dan sempurna” itu kemudian dialih bahasakan menjadi Jayakarta.

Nah kenapa tanggal 22 Juni jadi HUT Jakarta? Panjang banget sih kalo diceritain detailnya. Selain itu, penetapan tanggal ini juga jika merujuk beberapa sumber sempat jadi kontroversi. Tapi singkatnya penetapan tanggal HUT Jakarta secara resmi berawal di masa kepemimpinan Jakarta di tangan Sudiro. Selepas masa penjajahan, Sudiro mengumpulkan sejumlah tokoh, seperti Mohamad Yamin dan Sukanto, serta wartawan senior Sudarjo Tjokrosiswoyo untuk meneliti kapan Jakarta didirikan oleh Fatahillah. Ia ingin Jakarta mempunyai hari jadi.

Singkat cerita setelah melakukan penelitian, Sukanto menyerahkan naskah berjudul “Dari Jayakarta ke Jakarta”. Naskah itu kemudian diserahkannya ke Dewan Perwakilan Kota Sementara untuk dibahas. Lalu digelarlah sidang dan menetapkan 22 Juni 1527 sebagai berdirinya Kota Jakarta.  Naah, kira-kira sejarah singkatnya begitu. 

Baca juga: Ini Jadwal Lengkap Perayaan HUT Jakarta 2020 yang Digelar Virtual

Ngomongin Jakarta gak lengkap rasanya kalo gak bicara soal moda transportasi umumnya. Sejarah Angkutan umum Jakarta menjadi kisah penting untuk diceratakan untuk melihat perkembangan sejarah peradaban Jakarta dari sisi moda teranposrtasi umumnya, pastinya dong! Walau enam kendaraan ini kini hanya tinggal kenangan sebagai angkutan umum di Jakarta, rasanya tetap penting untuk diulas. Apalagi enam angkutan umum ini berperan penting dalam menggerakan roda ekonomi Indonesia saat itu. 


1. Delman


Delman menjadi moda transportasi umum primodana saat Jakarta masih bernama Batavia. Hal tersebut disebabkan masih sedikitnya kendaraan bermotor digunakan di jakarta saat itu. Mungkin hanya kalangan elit atau orang tertentu yang bisa mengendarai kendaraan bermotor saat itu. 

Uniknya moda transportasi yang kini tinggal cerita untuk Jakarta ini banyak dikenal sebagai moda transportasi tradisional yang diciptakan warga Indonesia, nyatanya tidak loh! Moda transportasi tradisional delman ternyata diciptakan seorang insinyur Belanda, Charles Theodore Deeleman pada medio abad 18. Delman mulai merajai transportasi di Batavia sejak awal abad 19.

2. Trem


Trem, moda transportasi umum ini merupakan kendaraan mirip kereta api yang pernah jadi primadona di masa zaman Hindia Belanda. Trem pertama kali hadir di Batavia (sebutan lama Jakarta) sejak tahun 1869 yang dioperasikan Pemerintah Kota Batavia.

Menurut penggiat sejarah kereta api dan trem, Adhitya Hatmawan awalnya trem beroperasi dengan ditarik dengan kuda. Namun seiring perkembangan teknologi yang didorong revolusi prnacis dengan penemuan mesin uap Trem tidak lagi didorng oleh kuda tapi dengan mesin uap. 

“Awalnya trem itu ditarik dengan kuda, makanya dulu disebutnya Trem Kuda. Baru pada 1899 muncul trem uap yang stasiun pengisian uapnya ada di Kramat, Pasar Senen,” ujar penggiat sejarah kereta api dan trem, Adhitya Hatmawan.

Pada 1933, trem uap dihapuskan dan diganti trem listrik. Namun, peminatnya berangsur berkurang terlebih sejak Indonesia merdeka. Angkutan trem dihapuskan pada 1960 oleh Presiden Sukarno di masa pemerintahan Wali Kota Jakarta Sudiro untuk mengurangi kemacetan Jakarta. 

Namun sayagnya, trem sebagai transportasi massal utama di ibukota saat itu digantikan armada-armada bus PPD (Pengangkutan Penumpang Djakarta)  sejak 1959. Armada bus PPD sejak itu mengambilalih operasi trem dari Batavia Verkeers Maatschappij (BVM) lewat nasionalisasi.

3. Oplet


Oplet adalah istilah bus kecil yang berbasis mobil Morris Minor 1000 Traveler buatan Inggris. Mobil ini digunakan sebagai angkutan umum jenis bus kecil di Jakarta dari era 1950-an hingga 1980. 

Tapi istilah oplet ternyata bisa dikaitakan juga dengan merek mobil lain. Salah satunya dari sebutan mobil Opelette yang dirilis produsen mobil Jerman, Opel pada 1932, serta penyebutan lidah masyarakat dari asal kata Chevrolet, produsen mobil asal Amerika Serikat. Padahal, angkot Oplet tak hanya diproduksi Opel dan Chevrolet, melainkan juga dari Morris dan Austin.

Dalam buku Manusia & Keseharian: Burung-Burung di Bundaran HI, Sindhunata menyebut Gubernur DKI Jakarta Tjokropranolo meniadakan Oplet pada September 1980 dan menggantinya dengan Mikrolet. Sejak itulah angkutan umum Opelet tidak beroperasi di Jakarta, tapi buat anak generasi 90an pasti tak asing dengan barang antik satu ini sebab diperknalakan sinetron Si Doel Anak Sekolahan.

 4. Helicak


Helicak merupakan singkatan dari Helikopter Becak, disebut seperti itu karena mungkin bentuknya seakan mirip helikopter yaa. Setelah becak dilarang beroperasri di Jakarta munculah Helicak. Kendaraan satu ini ternyata tidak hanya memilki nama yang unik tapi juga bentuk kendaraan yang unik. Sebagaimana alasan kemunculannya, Helicak hadir sebagi pengganti becak dengan bentuk mirip helikopter tapi fungsinya sebagai becak. Kendaraan ini muli muncul dan populer  pada tahun 1971.

Merujuk Ensiklopedi Jakarta: Culture & Heritage Volume 1, helicak pertamakali hadir sebagai angkutan umum di Jakarat pada 24 Maret 1971. “Pertama kali diluncurkan 24 Maret 1971 untuk mengganti fungsi becak di masa Gubernur Ali Sadikin,” tulis Ensiklopedi Jakarta: Culture & Heritage Volume 1 yang diterbitkan Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Pemprov DKI Jakarta.

Transportasi ini awalnya menggunakan desain body dan dilengkapi mesin Vespa asal Italia. Pemprov DKI mulanya menyediakan 400 unit. Sebagaimana becak, driver-nya berada di belakang, sementara penumpangnya di kabin depan. Sayangnya, desain seperti ini pula yang jadi salah satu faktor menghilangnya Helicak secara perlahan. Selain karena pengemudinya sering kepanasan dan kehujanan, penumpang juga rawan terluka jika kecelakaan karena posisinya ada di depan. Mulai 1987, Helicak dilarang beredar lagi di wilayah DKI Jakarta.  

5.Bemo


Bemo itu singakatan loh ternyata, kepanjangan adalah Becak Mobil. Kendaraan ini muncul setelah pelarangan becak untuk beroperasi sebagai angkutan umum di Jakarta. Bemo mulai ada di Jakarta pada 1962, jelang perhelatan Ganefo (Games of the New Emerging Forces). hadirnya kendaraanunik beroda tiga ini adalah sebagai upaya pemerintah dalam mengganti moda transportasi becak di Ibukota.

Sempat eksis di tahun 1962, kehadiran bemo kemudian redup sebab maraknya kendaraan transportasi lain. Jadi hilangnya bemo sebagai moda transportasi umum di jakarta bukan hanya karena kebijakan pemerintah saat itu tapi juga karena kalah saingan pada sekitar tahun 1970 an. 

Seiring waktu dan maju berkembangannya Ibukota Jakarta, izin operasi Bemo di Jakarta dicabut. Tepatnya pada tahun 1995 lewat peremajaan Angkutan Pengganti Bemo, izin operasi bemo perlahan dicabut meski tetap masih ada yang berkeliaran di beberapa wilayah Jakarta. Perda DKI Nomor 5 Tahun 2004 kemudian menyatakan bemo tidak lagi termasuk transportasi umum resmi. Terakhir pada 6 Juni 2017 lewat Surat Edaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nomor 84, bemo resmi dilarang beroperasi di seluruh wilayah ibukota. 

6. Bus Tingkat


Moda transportasi satu ini udah gak asing sih nampaknya, selain memang masih aktif beroperasi di beberapa negara seperti Inggris. Bus Tingkat juga sudah kembali hadir di jakarta sebagai kendaraan pariwisata untuk berkeliling Jakarta. Walau demikian sebagai tarnsportasi umum antar kota kendaraan ini sudah tinggal kenangan di Jakarta. 

Bus Tingkat mulai hadir dan jadi primadona transportasi umum waga Jakrta pada tahun 1968. Angkutan umum unik satu ini pertamakali dioperasikan oleh  Perum PPD. Awalnya bus tingkat bermerk Leyland Titan PD3-11 ini dibeli dari Inggris. Tak hanya dari Inggris, bus-bus tingkat merk Volvo B55 asal Swedia juga sempat menyemarakkan transportasi massal ini. Kemudian digantikan model baru Leyland Atlantean pada 1983. Dari Kota Jakarta, kehadiran bus tingkat selanjutnya menyebar ke beberapa wilayah Indonesia seperti Surabaya, Solo, Medan dan Semarang.

Sayangnya pada tahuan 1990 an, angkutan unik ini tinggal kenangan karena perawatan dan spare part-nya tidak murah. Belakangan, bus tingkat sempat eksis lagi di Jakarta, meski sebatas untuk wisata untuk keliling Jakarta.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30