Penyebaran virus corona di Indonesia berdampak pada banya ksektor industri, salah satunya transportasi.
Turunannya, pengaruh ini juga terjadi pada industri karoseri nasional yaitu pembuat bodi bus di Indonesia.
Sekedar informasi, selama pandemi industri transportasi harus membatasi orang untuk bepergian demi mencegah penyebaran virus. Jumlah orang yang bepergian hilang membuat Perusahaan Otobus (PO) mengalami penurunan pendapatan.
Baca Juga: Ganjil Genap Kios Efektifkah? Pedagang Pasar Tradisional Jakarta Banyak yang Positif Covid19
Staff Marketing dari Karoseri Tentrem di Malang, Dimas Raditya mengatakan, pandemi ini memang memengaruhi beroperasinya karoseri.
Tapi, industri masih berusaha bertahan dengan tetap beroperasi, menyelesaikan pesanan yang sudah masuk sebelum virus merebak di Indonesia.
Dimas menjelaskan, untuk awal tahun seperti Januari dan Februari, pesanan bus masih ada.
Sedangkan bulan Maret sudah mulai sedikit. Selama pandemi, karoseri tetap menyelesaikan pesanan bus namun dengan pengurangan jam dan hari kerja.
“Karena jam kerjanya dikurangi, ada juga pengurangan target produksinya, biasanya sehari dua bus, sekarang satu atau setengah jadi,” ucap Dimas.
Baca Juga: BIN dan Peneliti Unair Temukan Obat Covid-19, Benarkah?
Begitu juga yang dilakukan karoseri Laksana di Ungaran. Export Manager Karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, total produksi industri anjlok hingga 75 persen dalam hitungan bulan.
Selain itu, pada pandemi ini, ada juga costumer yang meminta untuk menunda penyelesaian bus. Jadi jika minta di stop dahulu, karoseri mengikuti permintaannya untuk tidak melanjutkan pembuatannya.