Amerika Serikat akan mengubah larangannya terhadap perusahaan AS yang melakukan bisnis dengan Huawei untuk memungkinkan bekerja sama dalam menetapkan standar jaringan 5G generasi mendatang.
Dilansir dari Reuters, Selasa 16 Juni 2020, Departemen Perdagangan AS dan lembaga lainnya menandatangani perubahan peraturan itu dan sedang menunggu publikasi dalam Daftar Federal.
Lebih lanjut, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengkonfirmasi langkah tersebut dalam sebuah pernyataan. Menurutnya, AS tidak akan menyerahkan kepemimpinan dalam inovasi global.
Baca Juga: Kalahkan Samsung, Huawei Jadi Raja Ponsel Dunia di Bulan April
"Departemen berkomitmen untuk melindungi keamanan nasional AS dan kepentingan kebijakan luar negeri dengan mendorong industri AS untuk sepenuhnya terlibat dan mengadvokasi teknologi AS untuk menjadi standar internasional," ujar dia.
Tahun lalu AS menempatkan Huawei pada "daftar entitas" Departemen Perdagangan yang membatasi penjualan barang dan teknologi ke perusahaan AS dengan alasan keamanan nasional.
Bahkan, Google telah mencabut lisensi Android, sehingga Huawei tidak bisa mendapatkan layanan Google.
Pejabat industri dan pemerintah mengatakan perubahan aturan tidak boleh dipandang sebagai tanda melemahnya tekad AS terhadap Huawei.
Menurut mereka, daftar entitas Huawei membuat AS berada pada pengaturan standar yang tidak menguntungkan, di mana perusahaan mengembangkan spesifikasi untuk memungkinkan peralatan dari berbagai perusahaan berfungsi bersama.
Dengan ketidakpastian teknologi atau informasi apa yang mereka boleh bagikan, para insinyur dari beberapa perusahaan AS mengurangi partisipasi mereka, yang justru memberi Huawei suara yang lebih kuat.
Direktur senior kebijakan untuk Asia di Dewan Industri Teknologi Informasi, yang mewakili perusahaan termasuk Amazon, Qualcomm, dan Intel, Naomi Wilson, menerangkan kebingungan yang berasal dari pembaruan daftar entitas Mei 2019 telah secara tidak sengaja mengesampingkan perusahaan AS dari beberapa percakapan standar teknis, dan menempatkan mereka pada kerugian strategis.
Baca Juga: Setelah Hooq Tumbang, Akankah Iflix Juga Akan 'Tutup Usia'?
"Klarifikasi yang sangat dibutuhkan ini akan memungkinkan perusahaan untuk sekali lagi bersaing dan memimpin dalam kegiatan mendasar yang membantu memungkinkan peluncuran teknologi canggih, seperti 5G dan AI, di seluruh pasar," kata Wilson.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga direncanakan pergi ke Hawaii pekan ini untuk bertemu dengan para pejabat Cina di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Namun, ketika dimintai tanggapan, juru bicara Huawei, Michelle Zhou, belum bisa memberikan komentar langsung mengenai informasi itu.