Bisnis perhotelan di Indonesia khususnya daerah Jawa sedang tidak baik dan bahkan banyak tutup dan dijual. Hal tersebut terjadi sebab beberapa hal, selain sebab terdampak wabah corona salah satu penyebabnya adalah terlilit tagihan listrik yang membengkak selama dua bulan terakhir.
Adapun data yang didapat dari Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) menerangkan bahwa terpuruknya bisnis hotel salah satu penyebabya karena tingginya tagihan listrik di masa pandemi. Menurut data dari PHRI pengelola hotel menanggung tagihan listrik lebih dari Rp100 juta selama dua bulan beroperasi di kala pandemik.
Penjualan hotel di wilayah Jawa tersebut diaminkan oleh Wakil Ketua PHRI Jateng, Benk Mintosih. Wakil Ketua PHRI Jateng, Benk Mintosih. Dirinya menjelaskan bahwa beberapa hotel bintang dua yang sedang dilego oleh pemiliknya tersebar di Kota Semarang, Boyolali, dan Solo.
Baca juga: PLN Blak-blakan Terkait Penyebab Tagihan Listrik Bengkak hingga 200%
"Ada hotel-hotel yang memang terdampak pandemik virus corona, akhirnya banyak yang dijual oleh pemiliknya. Lokasinya ada hotel di Semarang, Boyolali, Solo, dan Yogyakarta. Kebanyakan itu ya hotel bintang dua," ujar Benk, Kamis 11 juni 2020.
Sebab wabah virus corona telah banyak hotel yang berhenti beroperasi dan bebera hotel merumahkan banyak kariawannya. Pria yang bisa disapa Benk juga menyebutkan bahwa sejauh menyebutkan sejuah ini data yang diterimanya sudah ada sekitar 62 hotel berbintang yang dinyatakan dijual.
"Di antara 62 hotel berbintang, yang sudah menyatakan diri dijual ada enam hotel. Kalau disebut nama hotelnya nanti saya kesalahan. Ada di kawasan Gajah dan Dipenogoro," kata Bambang Mintosih.
Baca juga: #TagihanPLNOkSaja Viral! Trending Topic Twitter Lebih dari 10 Jam
Para pemilik hotel di Semarang kebanyakan lebih memilih memasarkan hotelnya secara diam-diam. Hal itu untuk menghindari aksi kejahatan seperti penipuan.
"Kalau jual hotel selalu off the record hanya biasanya melalui yang dikuasakan dan personal broadcast. Pembeli juga ditanyakan dulu dapat informasi darimana, core bisnisnya apa? mempunyai Latter of Intent nggak? tidak bisa semata langsung. Kalau hotel dijual sekarang, paling cepat lakunya lima bulan," kata Benk.