Pemerintah ungkapkan mengapa kasus tinggi dan naik signifikan di wilayah Jawa Timur. Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo, hal tersebut terjadi karena masifnya pemeriksaan yang dilakukan.
Menurutnya semakin banyak yang diperiksa maka berpotensi semakin banyak kasus yang terkonfirmasi. Tes yang dilakukan pada masyarakat dengan bantuan alat PCR telah membantu pemerintah mendata jumlah kasus pas dilakukannya tes.
Baca juga: Update Corona di RI: 29.521 Positif, 9.443 Sembuh, 1.770 Meninggal
"Kemudian bagaimana dengan kasus positif yang akan lebih banyak karena pemeriksaan semakin besar? Betul. Semakin banyak kita periksa, maka semakin banyak kasus yang terkonfirmasi. Seperti halnya di Jawa Timur karena jumlah PCR mesinnya sudah semakin banyak, kemudian kemampuan daerah juga untuk menjaring ODP dan PDP juga semakin besar sehingga kasusnya meningkat, tetapi yang kita harus memperhatikan adalah jumlah ketersediaan rumah sakit," kata Doni dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Kabinet, Kamis 4 Juni 2020.
Namun Doni berharap, walaupun angka kasus positif terus meningkat hal tersebut tidak diikuti dengan jumlah kematian yang meningkat. Dirinya berharap agar jumlah kematian tetap bisa ditekan dengan penangan yang baik.
"Kemudian juga kasus kematian nah yang terakhir ini yang paling penting. Walaupun banyak kasus kemudian pasien dirawat di rumah sakit itu banyak, tetapi jumlah yang meninggal itu sedikit nah ini yang kita harapkan," ujar dia.
Selain itu, Doni sudah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk mengimbau pasien yang sudah sembuh Corona menyumbangkan plasmanya. Imbauan juga disampaikan kepada pasien sembuh dari Corona di Jawa Timur.
"Kami sudah mengimbau tadi malam juga vicon dengan Gubernur DKI ada sekitar 2.500 keluarga yang telah sembuh dari COVID, nah diharapkan mereka bersedia untuk menyumbangkan plasmanya. Demikian juga di Jawa Timur, ada 699 orang pasien positif yang sudah sembuh. Mereka sudah kembali ke masyarakatnya ini juga kita imbau. Jadi semua warga negara masyarakat kita yang telah sembuh diharapkan bersedia untuk mendonorkan plasmanya kepada dinas Dinas Kesehatan," ujar dia.