Sinau: Mengenal Bahasa Jawa Alus Krama Inggil sampai Jawa Kasar

Sinau: Mengenal Bahasa Jawa Alus Krama Inggil sampai Jawa Kasar

Dedi Sutiadi
2020-05-31 05:00:00
Sinau: Mengenal Bahasa Jawa Alus Krama Inggil sampai Jawa Kasar
Ilustrasi Sinau: Mengenal Bahasa Jawa Alus Krama Inggil

Sinau berasal dari bahasa Jawa yang berarti belajar. Belajar bahasa Jawa penting untuk dipahami terlebih Bahasa Jawa merupakan bahasa yang dimiliki oleh penutur terbanyak di Indonesia.

Penduduk Jawa di wilayah nusantara juga tergolong paling banyak dan menyebar di sebagian besar pulau di tanah air ini. Bahasa Jawa sangat umum dipakai oleh suku jawa meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain penutur, keunikan bahasa Jawa adalah memiliki dialek atau logat yang berbeda. Dan bahasa ini memiliki tingkat strata yang berbeda mulai dari tingkat bahasa kasar sampai yang paling halus. Yaitu bahasa Jawa Ngoko atau Kasar, Madya dan bahasa Jawa Alus atau Krama Inggil.

Baca juga: Simak Yuk! 5 Tips Jalan-jalan ke Situ Gunung, Wisata Alam Unggulan Sukabumi

Bahasa Jawa halus kebanyakan dipakai oleh masyarakat yang berada di sekitar Jawa Tengah seperti Solo dan Yogyakarta. Sementara bahasa Jawa kasar paling banyak dipakai di wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Untuk wilayah Jawa Timur, bahasa yang dipakai cenderung sama dengan bahasa Jawa di wilayah Jawa Tengah namun lebih tegas dan lantang dalam penggunaannya.

Bahasa Jawa Ngoko Alus bukan hanya memiliki bentuk unggahan leksikon ngoko dan netral saja tetapi juga terdiri dari leksikon karma inggil dan andhap. Pemakaiannya juga untuk menghormati lawan bicaranya yaitu orang ke dua atau ketiga. Contoh penggunaan bahasa Jawa Kasar Alus misalnya:

“Panjenengan mundut kopi ing pasar”, artinya “Kamu membeli kopi di pasar."

Baca juga: Air Terjun Batang Kapas, Air Terjun Indah Andalan Provinsi Riau

Sementara, Bahasa Jawa Ngoko Lugu memiliki bentuk unggahan yang semua kosakatanya berbentuk ngoko dan netral. Tidak ada selipan leksikon karma baik inggril atau andhap. Pemakaiannya juga untuk orang pertama, kedua, dan ketiga. Berikut contoh penggunakan bahasa Jawa Kasar Lugu secara sederhana:

“Kowe tuku kopi ning pasar”, artinya “Kamu membeli kopi di pasar."

Kesimpulannya, Ngoko lugu adalah bahasa yang kosakatanya memakai kata-kata ngoko semua tanpa dicampuri dengan bahasa krama. Sedangkan Ngoko alus adalah bahasa yang kosakatanya memakai kata-kata ngoko dicampur karma inggil. Umumnya dipakai untuk menghargai orang yang lebih tua.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30