Mengenal Ilmuan Muslim yang Mendunia, Al Khawarizmi Pakar Matematika

Mengenal Ilmuan Muslim yang Mendunia, Al Khawarizmi Pakar Matematika

Dedi Sutiadi
2020-05-31 05:30:00
Mengenal Ilmuan Muslim yang Mendunia, Al Khawarizmi Pakar Matematika
Al Khawarizmi. (Gambar: Istimewa)

Al Khawarizmi merupakan ilmuan muslim yang terkenal dan mendunia. Temuan-temuanya bahkan bisa diklaim sebagai pondasi perkembangan sains dan teknologi. Al Khawarizmi dikenal sebagai ahli matematika yang lahir sekitar pertengahan abad ke-9 ini menjadi pusat perhatian dunia dalam berbagai disiplin ilmu.

Menurut berbagai sumber, Ia lahir di Khawarizm, sebuah daerah yang berada di Uzbekistan sekitar tahun 780 M dan wafat di tahun 850 M di Bagdad.

Pada zaman Khalifah Al Ma’mun, ilmuwan yang bernama lengkap Muhammad Ibn Musa Al Khawarizmi ini bekerja di Baitul Hikmah di Bagdad. Di sana berbagai ilmu Ia pelajari, seperti matematika dan astronomi. Bahkan ia menjadi pimpinan perpustakaan milik khalifah.

Namanya di berbagai belahan dunia diabadikan menjadi sebuah istilah ilmu pengetahuan. Seperti di Eropa, namanya menjadi Algoarismi yang kemudian dipakai menjadi aritmatika. Di Perancis muncul nama Augrysm, di Inggris Augrym dan Spanyol Alguariame.

George Sarton menyebut Bapak Matematika ini sebagai ilmuwan muslim terbesar dan terbaik di masanya. Bahkan, antara abad keempat sampai kelima disebut sebagai Zaman Al Khawarizm.

Menurut Dictionary Scientifik Biography (1973), Bila C.J Toomer menyebutkan hampir seluruh karyanya disusun pada zaman Khalifah Al Ma’mun (813-833). Pada saat itu, ia mengenalkan banyak angka-angka India pada Islam.

Tak hanya itu, karya ilmu hitung India, tabel astronomi, al jabar serta lainnya pun diterjemahkan oleh berbagai ilmuwan barat, seperti Adelard dari Dath, Robert dari Chester, Gerard dari Cremona, E. Rosen dan sebagainya.

Baca juga: Garis Sajama, Penemuan Misterius yang Belum Terpecahkan Hingga Saat Ini

Angka kosong atau nol ini dalam bahasa arab disebut Sifr. Sebelum ditemukan, orang-orang pada waktu itu menggunakan abacus sempoa sebagai sejenis daftar untuk menunjukkan satuan, ratusan dan seterusnya agar setiap angka tidak saling tertukar.

Kisah Al Khawarizmi menjadi perhatian banyak kalangan lantaran metode tersebut kurang populer, Apalagi orang-orang pada waktu itu justru lebih memilih menggunakan raqam al-binji yang merupakan penemuannya.

Yang paling memungkinkan untuk ditelusuri lebih lanjut adalah penggunaan titik kecil pada angka arab sebagai pengganti angka nol yang masih digunakan sampai saat ini.

Dalam Buku Trattati d’ Arithmetica yang merupakan salinan ke bahasa latin dari karangannya oleh Prince Boncompagni (Terbit di Roma 1957 M) berisi berbagai hitungan, asal usul angka, bahkan sampai yang kita gunakan saat ini.

Baca juga: Ini Daftar Penemuan Misterius yang Sulit Dijelaskan Ilmuwan, Salah Satunya dari Indonesia

Aturan tentang warisan yang dijelaskan dalam Al Qur’an yang didalami olehnya menjadi sumber inspirasi lahirnya berbagai macam sistem operasi penambahan, perkalian, pembagian, pengurangan secara sempurna.

Dari kisah Al Khawarizmi yang mengembangkan Al Jabar membuat para peneliti Barat kagum dengan cara berhitung yang dilakukan orang Islam, bahkan dianggap lebih maju dari cara yang dipakai Pythagoras.

Bahkan, pengetahuan tentang perhitungan akar, pecahan, negatif dan positif menurut Leonardo Fibonacci dalam buku Liber Abaci (abad ke-8) yang meneliti tentang Al Jabr, menyebutkan merupakan penemuan-penemuan dari kalangan Muslim.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30