Garis Sajama, Penemuan Misterius yang Belum Terpecahkan Hingga Saat Ini

Garis Sajama, Penemuan Misterius yang Belum Terpecahkan Hingga Saat Ini

Alpandi Pinem
2020-05-28 12:54:24
Garis Sajama, Penemuan Misterius yang Belum Terpecahkan Hingga Saat Ini
Garis Sajama (Istimewa)


Dunia memang menyimpan banyak rahasia yang belum bisa dipahami oleh manusia. Penemuan seperti piramid, kota bawah tanah, atau penemuan-penemuan lainnya yang ditemukan oleh arkeolog, justru menambah pertanyaan baru mengenai kehidupan manusia di masa lalu.

Salah satu yakni Sajama Lines atau garis Sajama merupakan geoglif terbesar di dunia yang dapat ditemukan hingga sekarang. Garis di Bolivia barat inin terdapat ribuan garis lurus yang nyaris sempurna, yang terukir di tanah.

Garis-garis ini tidak membuat bentuk apapun, tapi mereka terus melaju hingga puluhan kilometer. Siapa pun yang menciptakan mereka bekerja sangat tepat, yang bukanlah tugas mudah di medan perbukitan dengan batu, semak dan rintangan alam lainnya.

Baca Juga : Ini Daftar Penemuan Misterius yang Sulit Dijelaskan Ilmuwan, Salah Satunya dari Indonesia

Dinamai sesuai gunung berapi di dekatnya, garis Sajama terletak di bawah bayang-bayang puncak tertinggi Bolivia itu. Dari tanah, garis praktis tak terlihat dan sering diabaikan. Hanya dari udara, orang bisa mengenali karya seni prasejarah terbesar di dunia itu, yang hingga kini masih tak bisa dipahami maknanya.

Garis Sajama rata-rata antara satu dan tiga meter, dan melaju dari beberapa meter sampai beberapa kilometer. Garis terpanjang ukurannya sekitar 20 kilometer. Mereka tercipta dari pembuangan batuan hasil oksidasi yang permukaannya gelap, hingga mengekspos tanah yang lebih ringan di bawahnya.

Seringkali, garis mencolok dan biasanya agak tinggi sehingga mudah terlihat. Periset berpikir bahwa " pusat radial" ini bisa jadi lokasi kuil kuno, menara pemakaman atau bahkan kota. Sebuah teori menyebutkan bahwa garis tersebut digunakan oleh masyarakat adat sebagai pemandu mereka saat melakukan ziarah suci. Memang, beberapa jalan modern yang menghubungkan kota-kota tampaknya dibangun di atas garis lurus ini.

Baca Juga : Ini Daftar Pasukan Elit dari Indonesia yang Paling Bikin Gemetar Negara Lain di Dunia

Secara keseluruhan, garis Sajama mencakup area seluas kurang lebih 22.000 kilometer persegi, yang kira-kira lima belas kali lebih besar dari garis Nazca yang terkenal di Peru selatan. Perkiraan kasar menempatkan panjang linier mereka di 16.000 kilometer dengan wujud yang menakjubkan. Beberapa menganggap, garis Sajama sebagai karya seni terbesar di dunia.

Jumlah garis tipis yang ada menunjukkan bahwa mereka telah dibangun selama banyak generasi yang mencakup ratusan bahkan mungkin ribuan tahun. Iklim gersang dengan curah hujan yang jarang serta vegetasi yang tumbuh lambat, membuat garis tetap relatif utuh.

Meskipun berada di dekat garis Nazca yang lebih populer di Peru, penelitian tentang garis Sajama masih sangat sedikit. Baru pada tahun 1932, ulasan singkat pertama tentang keajaiban alam ini dibuat dalam bahasa Inggris oleh Profesor Argentina, Aime Felix Tschiffely.

Baca Juga : Wow! Nenek Moyang Orang Madagaskar di Afrika Ternyata Berasal dari Indonesia

Kemudian pada dekade yang sama, Antropolog Alfred Metraux meneliti struktur garis tersebut hingga mendapat perhatian dari para ilmuwan, melalui karya lapangan etnografinya tentang orang-orang Aymara dan Shipaya di wilayah Carangas.

Studi ilmiah pertama dari garis itu dibuat pada tahun 2003 oleh University of Pennsylvania, bekerjasama dengan organisasi yang sekarang sudah tidak berfungsi, yakni the Landmarks Foundation. Sejak itu, belum ada penelitian lebih lanjut yang dilakukan. Selain gambar satelit, bahkan tidak ada foto layak yang tersedia di internet tentang garis Sajama.


Share :