Fase kenormalan baru ( new normal) pun tengah dipersiapkan pemerintah di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Harapannya, kegiatan ekonomi dapat kembali berjalan setelah sempat terhenti selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dalam persiapan menuju penerapan era normal baru tersebut, Presiden Joko Widodo mengerahkan aparat TNI- Polri.
Jokowi mengungkapkan, pasukan TNI-Polri tersebut dikerahkan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota. Empat provinsi tersebut yakni, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo. Sementara, kabupaten/kota yang dimaksud antara lain, Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Tangerang Selatan, Kota Palembang, Kabupaten Kampar, Kabupaten Tangerang, dan 19 daerah lainnya.
Baca Juga: Unsur Penting dalam New Normal, Salah Satunya Terapkan Protokol Kesehatan
Jokowi berharap, kehadiran aparat tersebut dapat mendisiplinkan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, terdapat 340.000 personel TNI dan Polri yang dikerahkan.
“Anggota (TNI) Polri yang akan dilibatkan 340.000," kata Hadi.
Baca Juga: Simak Yuk Berikut Daerah yang, Boleh Terapkan New Normal
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan mencontohkan objek yang dimaksud, misalnya mal hingga tempat wisata.
“Mereka akan ditugaskan mengawasi dan mendorong masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di 1.800 obyek, yang umumnya merupakan pusat keramaian seperti pasar, mal hingga tempat wisata,” kata Ramadhan melalui video telekonferensi, Rabu 27 Mei 2020.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menegaskan, keterlibatan aparat TNI-Polri bukan untuk menakut-nakuti masyarakat.
Baca Juga: Malang Raya Menuju New Normal Setelah PSBB Tak Diperpanjang
“Kehadiran TNI dan Polri di tempat-tempat publik bukan untuk menimbulkan kekhawatiran, bukan untuk menimbulkan ketakutan," kata Doni usai rapat kabinet terbatas lewat konferensi video, Rabu 27 Mei 2020.
"Memang potensi ini (ketengangan antara aparat dengan masyarakat) kemungkinan besar akan timbul. Tetapi tadi Panglima TNI mengatakan lebih menekankan kepada pendekatan persuasif, pendekatan komunikatif. Termasuk juga aparat kepolisian," ujar Doni.
"Kita mengharapkan masyarakat itu memiliki disliplin pribadi yang lebih tinggi," imbuhnya.