Kisah Bocah Penjual Kerupuk Jadi Korban Bullying setiap Berjualan

Kisah Bocah Penjual Kerupuk Jadi Korban Bullying setiap Berjualan

Anisa Br Sitepu
2020-05-26 17:33:35
Kisah Bocah Penjual Kerupuk Jadi Korban Bullying setiap Berjualan
Bocah Penjual Kerupuk Jadi Korban Bullying (Foto:Facebook)

Media sosial dikejutkan dengan seorang bocah penjual kerupuk di Malaysia.Pasalnya, setiap kali berjualan dirinya mengalami bullying. Namun, satu hari menjelang Lebaran, ia bertemu dengan pasangan suami istri yang baik hati.

Cerita yang dibagikan oleh akun Facebook Daylirn ini terjadi di Putatan, Sabah, Malaysia pada Sabtu, 23 Mei 2020.

Daylirn menceritakab bahwa saat itu ia sedang pergi dengan suaminya untuk membeli beberapa keperluan dapur. Tiba-tiba, mereka mendengar teriakan, kemudian mencari tahu dari mana suara itu berasal.

Tak berselang lama, ia dan suaminya menemukan sumber suara. Teriakan itu berasal dari anak laki-laki yang sedang duduk di tangga. Mereka lalu menanyakan apa yang terjadi.

Baca Juga: Cerita Perawat Pasien Covid-19 di RSD Wism Atlet Memilih Mengabdi dan Tak Pulang saat Lebaran

Bocah itu menjawab, ada seorang anak yang menghampirinya. Anak itu menghancurkan beberapa bungkus kerupuk jualannya.

Setelah mendengar cerita bocah tersebut, Daylirn dan suaminya berusaha mencari pembully itu untuk memberikan pelajaran. Tapi, anak itu sudah kabur.

"Marah rasanya! Anak ini sudah bercururan air mata coba menenangkan diri," tulis Daylirn di Facebook.

Saat itu juga suami Daylirn memberikan 10 ringgit Malaysia atau sekitar Rp33 ribu kepada bocah penjual kerupuk. Mereka kemudian bertanya seberapa sering pelaku bully itu mendatanginya.

Baca Juga: Kisah Sukarelawan Tenaga Kesehatan di Wisma Atlet Kemayoran Tetap Melawan Pandemi Corona saat Lebaran

"Ya, ini terjadi setiap hari. Saya berangkat untuk menjual kerupuk ini setiap jam 8 pagi dan saya hanya bisa pulang jam 4 - 5 sore," jawab anak itu.

Dilansir World of Buzz, pasangan ini kemudian membeli semua kerupuknya seharga 63 ringgit Malaysia atau sekitar Rp213 ribu. Mereka pun menawarkan untuk mengantar anak ini pulang supaya bisa sampai rumah lebih cepat di malam takbiran.

Saat anak ini di antar pulang, bocah tersebut pun meminta untuk diturunkan di dekat jembatan penyeberangan saja. Daylirn lalu memberi tanggapan tentang bully yang dialami anak penjual kerupuk itu.

"Seseorang harus ingat adanya karma. Jadi, jangan bully atau melakukan hal-hal buruk kepada orang lain atau hewan," katanya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30