Suku Dayak Ngaju penyu senjata tradisional yang sudah sangat tua, namanya Duhung. Senjatan khas ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu, bisa dikatakan sebelum era mandau.
Senjata ini adalah senjata ritual yang di mana di dalam beberapa cerita tutur senjata inilah yang digunakan oleh tokoh-tokoh Dayak Ngaju Ot Danum, semisal kisah Sahawong melawan Raja Iblis yang banyak memakan manusia.
Baca Juga: Legenda Batu Balian di Kalsel, Tempat Suku Dayak Adu Kuat Ilmu
Duhung yang merupakan senjata masyarakat Dayak Ngaju ini dikenal sebagai senjata yang digunakan untuk serangan jarak dekat. Berukuran kecil, berbeda seperti mandau, senjata ini termasuk senjata tikam dan tusuk yang sederhana dengan bilah yang simetris. Karena itu mereka kerap membawanya dalam kegiatan berburu untuk melindungi diri dari serangan binatang buas dalam jarak yang dekat.
Senjata tradisional ini juga merupakan mata tombak yang dapat digunakan sebagai pisau. Sebagai pisau, senjata ini dilengkapi dengan gagang bulat dan sebuah sarung yang terbuat dari kayu. Pada zaman dahulu oleh masyarakat Dayak juga digunakan sebagai senjata untuk berperang.
Selain digunakan sebagai pertahanan diri dari musuh, senjata Dayak yag menyerupai keris ini dulu digunakan oleh masyarakat untuk berburu dan bercocok tanam. Namun kini hanya boleh dimiliki oleh Pisur atau ketua adat masyarakat Dayak.
Senjatanya sekarang sudah menjadi semacam pusaka seperti sekarang ini, sehingga tidak dipakai untuk mendampingi aktivitas sehari-hari. Tapi, untuk acara-acara tertentu kadang duhung dikeluarkan sebentar.