Terbuat Dari Daging Busuk, Wadi Makanan Fermentasi dari Suku Dayak

Terbuat Dari Daging Busuk, Wadi Makanan Fermentasi dari Suku Dayak

Anisa Br Sitepu
2020-05-21 14:51:19
Terbuat Dari Daging Busuk, Wadi Makanan Fermentasi dari Suku Dayak
Wadi, makanan khas Suku Dayak, Kalimantan Tengah (Foto:Istimewa)

Wadi merupakan salah satu makanan khas dari Kalimantan Tengah dari budaya kuliner Suku Dayak. Makanan ini merupakan makanan berbahan dasar ikan atau menggunakan daging babi.

Wadi bisa dibuat dari banyak jenis ikan, namun yang disukai adalah yang ikan yang punya banyak kandungan lemak dan daging, seperti ikan patin, jelawat, papuyu, gabus, baung, atau gurami.

Wadi juga bisa dibilang sebagai makanan yang dibusukkan. Tetapi,  sebenarnya wadi itu bukannya ikan atau babi busuk, malah kalau dibuat dengan ikan atau daging busuk tidak bisa jadi wadi.

Wadi merupakan hasil fermentasi dengan menggunakan bumbu yang terbuat dari beras ketan putih atau bisa juga biji jagung yang disangrai sampai kecoklatan kemudian di tumbuk manual atau diblender.

Meski pembuatannya terlihat mudah,
jika terjadi kesalahan sedikit saja dalam memasukkan bumbu serta perendaman, wadi bisa busuk dan berulat sehingga tidak bisa dikonsumsi.

Mulai dari ikan atau daging masih segar hingga berubah menjadi bahan makanan yang disebut wadi.

Berikut cara pembuatannya.

Bahan:

- Bahan dasar adalah ikan sungai, seperti ikan mas, atau ikan jenis lokal, seperti haruan, patin, ataupun bapuyu.  Bisa juga menggunakan daging babi.

- Beras ketan putih atau bisa juga biji jagung yang disangrai sampai kecoklatan kemudian ditumbuk manual atau diblender. Ketan putih tumbuk lebih baik dibanding dengan menggunakan mesin. Sebab rasa ikan atau akan lebih renyah dan guríh bila ketan ditumbuk secara tradisional. Dalam bahasa Dayak Maanyan bumbu ini disebut dengan Sa'mu dan dalam bahasa Dayak Ngaju disebut dengan Kenta.

Cara membuat:

- Cuci bersih ikan atau daging lalu potong-potong sesuai selera.

- Rendam potongan ikan atau daging ini selama 5-10 jam dalam air garam. Kemudian daging atau ikan diangkat dan dibiarkan mengering.

- Setelah cukup kering ikan atau daging dicampur dengan Sa'mu sampai merata.

- Kemudian daging disimpan dalam kotak kaca, stoples, atau plastik kedap udara yang ditutup rapat-rapat. Simpan kurang lebih selama 3-5 hari. Untuk daging disarankan simpan lebih dari 1 minggu.

- Setelah selesai, wadi tidak bisa langsung dimakan tapi harus diolah kembali antara lain dengan cara digoreng atau dimasak berkuah sedikit. Selamat mencoba dan semoga berhasil.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30