Virus corona sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia bahkan tak hanya itu saja pasalnya, Prof Nasaruddin Umar mengatakan Al-Quran telah menjelaskan jauh-jauh hari terkait penyebaran virus dari hewan ke manusia. Bahkan, dalam kitab suci itu tertuls tiga peristiwa pandemi.
Bahkan tak hanya itu saja menurut Nasaruddin, ada tiga pandemi yang terjadi di zaman nabi dan tertulis dalam Al-Quran adalah pandemi antraks di zaman Nabi Saleh, kasus keracunan di sungai pada zaman Thalut dan Jalut, serta zaman Raja Abraham dan pasukan gajah.
"Jadi penularan virus binatang ke manusia itu sudah terjadi 14 abad yang lampau, 15 abad yang lalu diinformasikan oleh Al-Quran saya temukan kemarin, bahwa ternyata virus binatang itu berpindah ke manusia, Al-Quran sudah jelaskan jauh-jauh sebelumnya pandemi antraks Nabi Saleh, kemudian pandemi Thalud dan Jalut di sungai Palestina, pandemi Raja Abraham itu ababil itu ketiga pandemi besar," ujarnya, Senin 18 Mei 2020.
Tak hanya itu saja bahkan Ia juga mengisahkan, bahwa kisah nabi Saleh terjadi saat seorang raja menantangnya untuk mengeluarkan unta raksasa dari sebuah lubang kecil. Dengan mukjizad Allah SWT, unta tersebut dapat keluar dan menjadi santapan raja dan kaumnya.
Tetapi kemudian, raja dan kaumnya diserang sebuah virus yang membuat tubuhnya berubah menjadi merah di hari pertama, kemudian kuning, dan hitam di hari ketiga. Bahkan, pendengarannya ikut terganggu.
"Semua yang makan daging unta itu berubah warna kulit merah di hari pertama, hari kedua kuning dan hari ketiga hitam. Itu virusnya beraksi jadi seluruh cairan jadi hitam, dan pori-pori mengeluarkan cairan hitam. Hari ketiga mendengarkan suara menggelegar dari langit itu reaksi virus yang menyerang gendang telinganya," sambung dia.
Nabi Saleh dan pengikutnya tidak kerkena virus tersebut karena tidak memakan daging tersebut. Bahkan, mereka segera menyingkir dari lokasi tersebut agar tidak terinfeksi.
"Kalau mau belajar itu kita bisa bagaimana Nabi Saleh bisa selamat dari pandemi, kata Al Quran kamu harus segera menyingkir dari tempat ini, ada ayatnya kan begitu kamu menyembelih unta ini, 'hai kamu Nabi Saleh harus menyingkir segera dari tempat ini' karena diperingatkan sebentar lagi mereka akan tertular virus yang ada di dalam unta itu," paparnya.
Bahkan tak hanya itu saja Rasulullah sendiri dikisahkan belum pernah berhadapan dengan pandemi seperti itu. Hanya saja, berdasarkan hadist riwayat Bukhari, Nabi Muhammad bersabda untuk menjauhi tidak melewati tempat bekas terjadinya suatu wabah.
"Rasulullah mengatakan seperti itu, jangan melewati tempat yang pernah dijatuhi pandemi. Nabi tidak pernah menemukan banyak kasus kecuali kasus yg disampaikan imam bukhari tadi, Nabi memberikan komentar mana kala sedang mewabah suatu penyakit di suatu kampung sudah menular jangan berkunjung ke tempat itu dan yang sudah terlanjur jangan keluar," jelas dia.
Nabi juga, kata Nasaruddin, meminta umat Islam untuk mempercepat langkah atau kendaraan saat melewati lokasi bekas penyiksaan atau wabah.
"Saya katakan nabi tidak pernah menghadapi, cuma hadistnya begini, kalo kamu melewati suatu kampung bekas penyiksaan umat terdahulu percepat kendaraannya. Kalau kita lawat Padang Arafah kan bis itu kan ada terminal kereta cepat di sebelah kanan itu kan dulu Abraham dan pasukan bergajah itu dimusnahkan oleh Allah oleh hewan ababil, kata Rasulullah kalau lewat jadi percepat," tuturnya.
Bahkan tak hanya itu saja, ia juga berharap agar pandemi virus corona yang saat ini tengah mewabah bisa hilang. Ia juga mengingatkan umat manusia agar tetap bertawakal kepada Allah karena sesungguhnya pandemi merupakan sebuah peringatan.
"Itu (virus corona) baru peringatan buat kita jadi kita jangan takabur, kasar, mau lawan virus corona itu kan cerdas corona itu kan satu masuk paru-paru itu robek. Nah kehadiran virus ini evaluasi semoga virus ini menyadarkan kita kalau nggak mau sadar adanya ini batas lah neraka," tutup dia.