Salat Id Dilaksanakan di Waktu Siang, Mengapa Bacaan Imam Dibaca Lantang? Ini Penjelasannya

Salat Id Dilaksanakan di Waktu Siang, Mengapa Bacaan Imam Dibaca Lantang? Ini Penjelasannya

Dedi Sutiadi
2020-05-18 06:00:00
Salat Id Dilaksanakan di Waktu Siang, Mengapa Bacaan Imam Dibaca Lantang? Ini Penjelasannya
Ilustrasi Salat Idul Fitri berjamaah. (Foto: Istimewa)

Saat menajalankan salat Idul fitri dan salam idul adha berjamaah, Imam salat membaca bacaan surah Al-Fatihah dan surah Al-Quran dengan nyaring. Mengapa demikian? Padahal salat-salat sunnah lain yang dilaksanakan di waktu siang, hampir semuanya dibaca pelan meskipun dilaksanakan secara berjemaah. 

Seperti diketahui salat Idul fitri dan salam idul adha  merupakan jenis salat sunnah yang dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah. Walaupun dilaksanakan di waktu siang Imam salat disunnahkan membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Quran dengan nyaring. 

Hal tersebut dijelaskan dalam kitab Al-Bujairimi ‘ala Al-Khatib. Menurut keterangan dari kitab tersebut karena faktor banykannya jamaah salat yang hadir mengikuti salat Id.

الخامسة الجهر بالقراءة في موضعه فيسن لغير المأموم أن يجهر بالقراءة في الصبح وأولتي العشاءين والجمعة والعيدين وخسوف القمر والاستسقاء والتراويح ووتر رمضان وركعتي الطواف ليلا أو وقت الصبح

Bagian kelima adalah membaca nyaring bacaan Al-Quran di tempatnya. Maka selain makmum, disunnahkan membaca nyaring bacaan Al-Quran dalam shalat Shubuh, dua rakaat awal shalat Isyak, shalat Jumat, shalat Idul Fitri dan Idul Adha, shalat gerhana bulan, shalat gerhana matahari, shalat istisqa’, shalat tarawih, shalat witir bulan Ramadhan, dan shalat Thawaf yang dilakukan di waktu malam atau waktu Shubuh.

Pada dasarnya, shalat sunnah yang dilaksanakan di waktu siang disunnahkan untuk dibaca pelan, sementara yang dilaksanakan di waktu malam disunnahkan dibaca keras atau nyaring. Namun khusus shalat Idul Fitri dan Idul Adha, keduanya disunnahkan dibaca keras karena banyak masyarakat yang hadir melaksanakan shalat Id. Agar mereka semua mendengar, maka disunnahkan untuk dibaca keras atau nyaring, sebagaimana shalat Jumat.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah berikut;

يستجب الجهر بالنوافل ليلا مالم يشوش على مصل اخروالاسرار نهارا وانما جهر الجمعة والعيدين لحضور اهل البوادي والقرى كي يسمعوه ويتعظوا به

Dianjurkan mengeraskan suara dalam shalat-shalat sunnah yang dilaksanakan di waktu malam selama tidak mengganggu orang lain yang sedang shalat, dan disunnahkan dibaca pelan di waktu siang. Adapun shalat Jumat dan shalat Idul Fitri dan Idul Adha dibaca nyaring karena banyak masyarakat dari desa yang hadir, sehingga mereka bisa mendengar dan mengambil pelajaran semua.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30