Gunung Sibayak yang terletak di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, menyimpan pesona bagi siapapun. Namun siapa yang menyangka, banyak peristiwa kecelakaan penerbangan terjadi di gunung yang secara administratif terletak di Desa Raja Berneh atau lebih dikenal dengan sebutan Desa Semangat Gunung ini.
Sederet catatan kecelakaan tersimpan dalam kisah Gunung Sibayak. Penemuan bangkai helikopter Bolco milik TNI AD yang hilang di tahun 22 Agustus 1994, oleh seorang warga.
Dari penelusuran, sejumlah kecelakaan yang pernah terjadi antara lain pada 1966, pesawat Garuda menabrak Gunung Pertetekan di kawasan Gunung Sibayak, Kabupaten Karo. Sebanyak 135 Penumpang tewas.
Dugaan bahwa lokasi penemuan heli Bolcow TNI AD sama dengan lokasi penemuan heli pada 1996 semakin kuat. Ternyata, hingga saat ini setidaknya ada 4 bangkai pesawat yang belum dievakuasi dari kawasan Gunung Sibayak, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
"Saya sudah lama tinggal di Brastagi. Saya tahu beberapa pesawat yang pernah jatuh di sekitar Gunung Sibayak. Ada empat pesawat kalau tidak salah," kata Dick Son Pelawi, seorang warga yang tinggal di Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo, yang tidak jauh dari kawasan gunung Sibayak, Kamis (22/3/2007) lalu.
Keempat bangkai pesawat itu sudah ditemukan, namun belum dievakuasi hingga kini. Salah satu dari empat pesawat ini adalah heli Bolcow milik Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad) yang jatuh pada 22 Agustus 1994. Ketiga pesawat lainnya adalah pesawat Hercules C 37 milik TNI AU, Fokker 28 milik Garuda, dan helikopter Pertamina.
"Setahu saya, empat pesawat ini belum dievakuasi meski korban-korbannya sudah dievakuasi," ujar Dick Son.
Dick Son yakin bahwa bangkai heli Bolco TNI AD yang berada di Laugedang Desa Sumbeikan II, Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, sudah pernah ditemukan pada 2 April 1996. Saat itu, memang bangkai heli dibiarkan begitu saja, sementara para korbannya telah dievakuasi.
