Setelah berpuasa seharian tentu tubuh kita menginginkan minuman dan makanan yang segar saat berbuka. Apalagi jika tinggal di daerah yang bersuhu panas, berbuka dengan air es adalah salah satu pilihan yang dirasa nikmat dan tepat. Namun, tahukah Anda jika meminum air es saat berbuka berbahaya bagi kesehatan?
Suhu makanan menjadi penting, karena dengan suhu yang tepat, tubuh kita akan beradaptasi dengan kondisi pasca puasa dengan lebih baik pula. Mengonsumsi minuman dingin setelah seharian penuh tidak minum dan makan apapun justru akan membuat lambung bekerja dengan lebih lambat. Terutama mengingat minuman tersebut juga harus disesuaikan dengan suhu tubuh.
Suhu makanan yang tepat dikonsumsi adalah yang sesuai dengan suhu tubuh yaitu sekitar 30 derajat celcius. Suhu yang terlalu rendah dan terlalu tinggi bisa mengganggu penyerapan zat gizi menjadi tidak maksimal. Minum es saat berbuka berarti kita mengonsumsi minuman bersuhu sangat rendah, dibawah 5 derajat celcius, saat perut dan tubuh sedang kosong.
Menurut pakar gizi Indonesia, Profesor Hardinsyah, Minuman dingin dapat membuat tubuh bekerja lebih keras karena harus menyesuaikan suhu minuman menjadi sama dengan suhu tubuh agar dapat dicerna dan masuk ke dalam pembuluh darah dengan lebih baik. Dan hal ini mengakibatkan proses hidrasi atau pemenuhan kebutuhan cairan dalam tubuh menjadi lebih lama, jika dibandingkan dengan minum minuman biasa, sehingga tubuh akan semakin lama mengalami dehidrasi.
Usahakan Anda memulai berbuka puasa dengan minum air putih biasa, yang mirip dengan suhu tubuh. Lanjutkan berbuka dengan makanan manis yang tepat, misalnya kurma atau olahan buah segar. Meskipun boleh minum air dingin, namun sebaiknya konsumsilah secukupnya saja jangan berlebihan. Konsumsi satu gelas minuman dingin di sekitar waktu berbuka puasa boleh dilakukan. Apabila Anda mengonsumsi minuman dingin terlalu banyak atau terlalu sering, maka tubuh akan bekerja semakin keras dan lama.