Baru-baru ini kasus peretasan akun WhatsApp semakin marak terjadi. Pada April, ramai diberitakan peneliti kebijakan publik Ravio Patra, mengalami peretasan WhatsApp yang membuat akunnya dipakai untuk menyebarkan hasutan ke publik.
Namun tak hanya itu saja seiring semakin ramainya peretasan WhatsApp, di luar sana viral beredar sebuah pesan broadcast yang meminta publik agar lebih berhati-hati dalam mengamankan akun WhatsApp.
Karena, ada kasus peretasan yang makin unik, di mana pengguna akan menerima sebuah boks notifikasi dengan keterangan sebagai berikut:
"Nomor telepon Anda tidak lagi terdaftar di WhatsApp pada telepon ini. Mungkin karena Anda telah mendaftarkannya pada telepon yang lain.
Jika Anda tidak melakukan ini, verifikasi nomor telepon Anda untuk masuk kembali ke akun Anda."
Bahkan tak hanya itu saja kemudian, pilihan tombol yang tersedia dalam boks notifikasi itu ada dua, yaitu "Verifikasi" dan "Oke".
Namun Jjka hal ini terjadi padahal tidak ada upaya memindahkan akun WhatsApp ke ponsel lain, maka bisa saja di luar sana sedang ada orang yang berusaha untuk membajak akun WhatsApp kamu.
Yang harus kamu lakukan kemudian adalah menekan tombol Verifikasi untuk masuk kembali ke akunmu di ponsel yang memang sedang kamu pakai.
"Jadi sampai saat ini hal itu belum terbukti kebenarannya, namun broadcast seperti di atas benar beredar. Kalau itu benar, bahwa pesan ini muncul tanpa sebelumnya ada persetujuan perpindahan nomor ke SMS, jelas itu masalah di server WhatsApp. Tetapi kalau sebelumnya di HP yang bersangkutan ada persetujuan perpindahan akun, dan itu disetujui, maka itu adalah kasus pembajakan akun dan tidak ada masalah di server WhatsApp," demikian penjelasan Alfons kepada Wartawan.
Alfons juga membuka kemungkinan lainnya. Bisa jadi ada orang yang salah memasukan nomor teleponnya pada aplikasi WhatsApp.
Bagkan rak hanya itu saja paslanya orang tersebut memasukan nomor telepon yang sama, yang mungkin disengaja atau tidak, sehingga memunculkan notifikasi verifikasi tersebut.
Yang harus dilakukan: Klik Verifikasi
Maka dari itu, pengguna WhatsApp harus ekstra hati-hati. Alfons menyarankan pilih "Verifikasi" untuk mendapatkan akses kembali ke akun WhatsApp. Kalau pilih "Verifikasi", maka akan diminta kembali memasukan nomor telepon. Pengguna kemudian bakal terima pesan SMS OTP (one-time password) dan memasukan kodenya ke aplikasi WhatsApp. Jangan sekali-kali memberikan kode OTP tersebut kepada orang lain.
Sementara kalau pengguna pilih "Oke", bisa saja akun WhatsApp akan berpindah tangan.
Ketika akun WhatsApp telah dibajak, kata Alfons, bisa saja pelaku melakukan tindakan kriminal yang mengatasnamakan korban peretasan akun. Misal, meminjam uang ke orang lain atas nama akun WhatsApp korban, atau melakukan pinjaman online.
"Tetapi perlu diingat bahwa tidak semudah itu untuk melakukan pinjaman online hanya dengan berbekal akun WhatsApp bajakan, perlu KTP, KK, dan juga dokumen lainnya," terangnya.
Aktifkan two-step verificationuntuk keamanan berlapis di WhatsApp
Sebagai langkah antisipasi dalam hal keamanan, Alfons selalu menyarankan pengguna WhatsApp untuk mengaktifkan "verifikasi dua langkah" atau two-step verification.
Sementara untuk pengguna yang terlanjur memilih "Oke", mereka bisa menginstal ulang aplikasi WhatsApp dan mencoba melakukan verifikasi kembali.
"Aktifkan two-step verification. Jadi sekalipun akun WA berhasil diambil tetapi tidak akan bisa dibuka atau disalahgunakan. Sementara korban tinggal instal ulang WhatsApp dan memasukkan kembali nomornya dan mengklaim balik nomor WA-nya karena SMS akan dikirimkan hanya ke nomor HP yang asli," jelasnya.
Aplikasi WhatsApp itu sendiri hanya bisa digunakan pada satu perangkat smartphone di waktu yang bersamaan. Dia tak bisa digunakan oleh dua perangkat smartphonepada saat yang bersamaan.