Umat Islam kembali berduka karena kehilanagan salatu ulama besar. Ulama kharismatik dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, KH Ahmad Zuhdiannor atau Guru Zuhdi tutup usia di hari kesemibalan Ramadan 2020.
Semasa hidup, ulama besar asal Banjarmasin yang kerap disapa Guru Zuhdi tersebut dikenal sebagai sosok ulama yang sangat peduli. Sosok yang sangat memikirkan kepentingan umat.
Rasa kehilangan dan belasungkawa pun diungkapkan salah satu anggota DPR RI Syaifullah Tamliha atas berpulangnya Guru Zuhudi. Dia berharap keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan sabar.
"Beliau adalah ulama harapan umat Kalimantan Selatan yang sangat bersahaja dan kharismatik. Wafatnya seorang ulama sangat sulit menggantikannya dan ilmu mulai ditarik oleh Allah SWT. Saya berharap keluarga Beliau tabah dan sabar atas kepergian Almarhum," kata Syaifullah dalam pesan pendek yang diterima detikcom, pada Sabtu 2 Mei 2020.
Menurut Syaifullah, Guru Zuhdi berharap wabah COVID-19 segera berlalu dari kehidupan seluruh umat di dunia. Setiap orang tentunya harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah dan melawan COVID-19.
"Beliau berdo'a sebelum wafat agar virus corona cepat berakhir," tulis Syaifullah.
Sebelum meninggal Guru Zuhdi meneurut Syaifullah ikut menjalani rapid test terkait virus corona. Hasil yang keluar menunjukan Guru Zuhdi negatif terinfeksi virus corona.
Guru Zuhdi didiagnosa mengalami kanker paru dengan differential diagnosis (dd) kanker kelenjar getah bening. Differential diagnosis adalah cara identifikasi penyakit lewat perbandingan gejala dengan gangguan lain yang serupa.