Presiden Joko Widodo belum berencana mengangkat staf khusus presiden baru untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra.
"Sampai saat ini belum ada rencana dari Presiden untuk mengangkat staf khusus baru," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana kepada wartawan, Selasa 28 April 2020.
Ari mengatakan, pengangkatan staf khusus adalah kewenangan penuh Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Belva mundur setelah perusahaan yang dipimpinnya, Ruangguru, menjadi mitra program pemerintah Kartu Prakerja. Sementara Andi Taufan mundur setelah kabar mengenai suratnya berkop Sekretariat Kabinet kepada camat viral di media sosial.