Kasus virus corona atu covid-19 meledak di Ekuador. Ratusan bahkan ribuan orang meinggal dunia dalam waktu yang cukup singkat. Krisis kesehatan yang terjadi di Ekuador nyata berdampak pada layanan kesehatan.
Setidaknya 6.700 orang meninggal dunia di dua minggu pertama April, di Guayas. Guncangan yang tidak hanya terasa bagi Ekuador, area paling terdampak tersebut nyata berdampak juga pada seluruh negara di Amerika Latin.
Pemdangan orang meninggal di mobil, ambulans, dan rumah Di wilayah bernama Guayaquiljadi hal yang bisa dilihat setiap waktu.
"Kami sudah melihat orang meninggal di mobil, di ambulans, di rumahnya, di jalanan," kata Katty Mejía, seorang pekerja di rumah duka di Guayaquil, ibu kota negara bagian dan kota terbesar di Ekuador.
Pemandangan tak bisa tersebut terjadi karena layanan kesehatan seperti rumah sakit sudah tak lagi menampung pasien. Hal inilah yang memaksa warganya jalani perwatan sendiri.
"Salah satu alasan mereka tidak dirawat di rumah sakit karena alasan kekurangan tempat tidur. Jika mereka ke klinik swasta, mereka harus membayar dan tidak semua orang punya uang," katanya.
Data yang dihimpun pemerintah setempat hingga 16 April 2020, tercatat 400 orang meninggal dunia karena virus corona. Namun angka kematian yang dicatat oleh Satuan Tugas Gabungan Virus Corona, jauh lebih banyak.
"Dengan angka yang kita dapat dari Kementerian Dalam Negeri, tempat pemakaman umum, kantor pencatatan sipil dan tim kami, kami sudah menghitung setidaknya 6.703 kematian di Guayas di 15 hari pertama pada April," kata Jorge Wated, kepala Satgas pemerintah.
"Rata-rata mingguan di sini mencapai 2.000. Jadi, kami sudah merekam 5.700 kematian dari biasanya."
Bahkan lebih mengerikan lagi, setelah meninggal dunia mayat-mayat terpkasa digeletakan di jalanan, depan rumah, dan tempat tidur hingga berhari-hari. Hal itu disebebkan beberapa rumah duka kewalahan bahkan sebagian harus tutup sementara karena pekerjanya ketakutan terjangkit virus corona.
Kota Guayaquil yang berpenduduk 2,5 juta jiwa tersebut bahkan saat ini mulai kehabisan ruang untuk menguburkan mayat. hal tersebut memaksa keluarga jenazah membawanya ke kota lain untuk dikuburkan.