Cegah Corona, Pemerintah Datangkan Alat Tes Corona Buatan Swiss

Cegah Corona, Pemerintah Datangkan Alat Tes Corona Buatan Swiss

Ahmad
2020-04-08 13:17:35
Cegah Corona, Pemerintah Datangkan Alat Tes Corona Buatan Swiss
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Foto: Istimewa

Pemerintah kembali mendatangkan alat untuk mengetes virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Kali ini alat tersebut didatangkan dari Swiss.


"Sekitar sebulan yang lalu, atas inisiatif pak Erick Thohir setelah ada petunjuk dari pak Jokowi untuk mencarikan alat yang memang jadi kebutuhan kita semua dan kebutuhan bagi proses mengetahui bagaimana Corona ini terjadi di Indonesia, apakah orang tersebut positif atau negatif terkena Corona," kata Stafsus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube BNPB pada Rabu 8 April 2020.


Arya mengatakan Indonesia memang sudah mendatangkan alat untuk rapid test Corona. Namun hasil rapid test tidak bisa menjadi rujukan sebab harus dites ulang dengan PCR.


Namun, kekurangan alat ini menjadi perhatian Kementerian BUMN. Karena itu, Kementerian BUMN menjajaki kerja sama dengan laboratorium di Swiss untuk mendatangkan alat tes Corona ke Indonesia.


"Sekitar 3 minggu lalu kita sudah berhasil bernegosiasi dengan laboratorium di Eropa yaitu Swiss, yaitu Roche dan berhasil beli alat, kemarin sudah datang ke Indonesia sekitar hari Sabtu lalu. Kalau sudah terinstall semua, Alat tersebut satu hari bisa capai 8-10 ribu kita bisa mengetahui hasil tesnya," sambungya." ujarnya.


Arya pun menjelaskan detail alat baru yang didatangkan dari Swiss tersebut. Jika alat tersebut bisa melakukan pemeriksaan Corona 10 ribu per hari, Indonesia akan mampu melakukan tes Corona 300 ribu orang dalam sebulan.


"Detailnya adalah dua buah magnipicture 96, ini adalah automatic RNA untuk ekstrator. Biasanya di Indonesia ada yang manual dan matic, nah ini kita hadirkan dua buah yang untuk tes RNA (kapasitasnya) bisa 1000 per hari. Kemudian kita menyiapkan ada 18 buah namanya light cycle untuk detector PCR kapasitasnya capai 500 ribu tes per hari. Kalau sudah terinstall semua, Alat tersebut satu hari bisa capai 8-10 ribu kita bisa mengetahui hasil tesnya. Kalau gini, dalam sebulan kita bisa capai hampir 300 ribu orang yang sudah di tes sehingga bisa mengejar dengan PCR untuk memastikan apakah orang tersebut positif Corona atau tidak," jelasnya.


Menurut Arya, alat tersebut salah satunya sudah terpasang di RS rujukan Corona di Jakarta dan akan didistribusikan ke sejumlah provinsi di Indonesia secepatnya.


"Alat ini sudah hadir di Indonesia, sudah di Set-up. kita sudah mulai diinstal di salah satu RS Jakarta. Semua alat ini disebar di beberapa provinsi, ada di Jakarta, Jabar, Jatim, Bali, Lampung, Sumsel, Sumbar, Kaltim, Sulsel dan di Papua. Ini akan kita sebar,"jelasnya.


"2 minggu kalau sudah sampai ditempat, diharapkan RS sudah punya tempat namanya negative pressure maka lab pun bisa digunakan. Banyak item-item yang bisa disesuaikan kriterianya, apalagi lab virus seperti ini disesuaikan dengan standar Kemenkes," sambungnya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30