Dunia olahraga, khususnya atletik, amat kehilangan sosok Bob Hasan. Konglomerat itu meninggal dunia pada Selasa 31 Maret 2020.
Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) yang juga dikenal sebagai pengusaha Bob Hasan meninggal dunia kemarin, Selasa, 31 Maret 2020 di RSPAD dalam usia 89 tahun.
Pria yang lahir di Semarang 24 Februari 1931 ini merupakan seorang pengusaha.
BACA JUGA: BOB HASAN, BAPAK ATLET INDONESIA TUTUP USIA
Bob Hasan sejak kecil diasuh sebagai anak oleh Jenderal Gatot Subroto. Namanya mencuat karena berbisnis dalam industri kayu.
Bob Hasan juga sampai dengan saat ini menjabat sebagai Ketua PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia), dan sebagai Honorary Life Council Member International Associations of Athletic Federation.
Dia merupakan pendiri media Gatra dan pernah diberi penghargaan prestisius Kalpataru pada tahun 1997.
Pria bernama asli Mohamad Hasan ini pernah menjadi menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Orde Baru.
Dia juga pernah dikenal sebagai "Raja Hutan" lantaran bisnis kayunya yang menggurita karena konon memonopoli hak pengusahaan hutan (HPH) kala itu, dan mengantarkannya ke balik jeruji penjara.
Di usianya ke-89, Bob Hasan sibuk mengurusi dua "perusahaan besar" miliknya.
BACA JUGA: MENGENANG BOB HASAN: BAPAK ATLET INDONESIA DAN PENGUSAHA YANG AKRAB DENGAN SOEHARTO
Namun dua perusahaan yang dimaksud Bob Hasan bukanlah perusahaan dalam arti badan usaha yang menghasilkan keuntungan finansial, melainkan bidang olahraga dan sosial.
"Sekarang saya punya dua 'perusahaan besar', yaitu Pasi (Persatuan Atletik Indonesia) dan Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia)," pungkasnya.
Seperti diketahui, Bob Hasan sempat tercatat sebagai Ketua Pembina Pertuni dan juga Ketua Pembina Pasi.
Om Bob, panggilan akrab Bob Hasan, seperti dua sisi mata uang. Di dunia bisnis, perhitungan salah satu konglomerat tanah air itu amat cermat dalam mengelola setiap unit usahanya.
Tak heran berkat ketekunan dan kecermatannya, bisnis kertas yang dirintis sejak 1970-an itu berkembang pesat.
Bob Hasan juga menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan kertas, yakni Georgia Pacific. Ia resmi mengakuisisi perusahaan tersebut pada 1976.
Setelah sukses mengakuisisi perusahaan tersebut, Bob mendirikan perusahaan bernama Kalimanis Group.
Dari sukses bisnis itu pula, dia dijuluki sebagai Raja Hutan Indonesia. Bisnisnya meluas di sejumlah sektor seperti keuangan, asuransi, hingga otomotif.
Di dunia olahraga, kemampuan manajerial Bob Hasan digunakan untuk mengabdi mengangkat prestasi atletik Indonesia. Namun, Bob Hasan bukan konglomerat 'pelit' untuk menggelontorkan uang demi kemajuan atletik tanah air.
Dia seolah tak pernah bosan apalagi takut rugi untuk menjadi 'keran duit' di PB PASI menyokong prestasi dunia atletik Indonesia.
Kecintaan Bob Hasan kepada olahraga juga ditunjukkan dari dedikasinya di dunia atletik Tanah Air. Saat ini, dia tercatat sebagai ketua umum tertua untuk pengurus besar organisasi olahraga Tanah Air.
Bob Hasan bercita cita mengantarkan atlet Indonesia seperti Lalu Muhamad Zohri menjadi juara olimpiade pada waktunya. Juga atlet-atlet lainnya yang meraih prestasi baik selama ini di SEA Games.
Warisan terakhir prestasi Bob Hasan dalam mengibarkan Merah Putih tertorehkan pada SEA Games Filipina akhir 2019 dengan keberhasilan meraih lima emas, enam perak, dan lima perunggu.
Lima medali emas diraih dari nomor lompat jauh putra dan putri oleh Sapwaturrahman dan Maria Natalia Londa, lari gawang 100 meter putri melalui Emilia Nova, nomor maraton oleh Agus Prayogo, dan di nomor jalan cepat 20 kilometer oleh Hendro Yap.
Bob Hasan juga pernah menjabat ketua umum induk organisasi cabor senam (PB Persani), angkat besi (PB PABBSI) dan catur (PB Percasi). Selain itu dia pernah menduduki posisi Wakil Ketum KONI Pusat pada era Ketua Umum Surono.
Dia juga berkibar di olahraga Asia dan dunia. Dia dipercaya memimpin Asosiasi Atletik Asia (AAA). Kemudian menjadi Anggota Kehormatan IOC (Komite Olimpiade Internasional).