Salah satu dosen dari kampus Unsulbar bernama Andi Baso Faisal mengalami nasib malang. Dirinya dianiaya secara berkelompok oleh 10 orang.
Penganiayaan dilakukan di Jalan Hertasning, Kota Makassar, pada Kamis, 12 Maret 2020.
Salah seorang keluarga korban, Andi Aso mengatakan, dari 10 preman yang mengeroyok, di antaranya ada salah seorang oknum aparat kepolisian.
“Iya ada oknum anggota polisi yang terlibat. Oknum itu yang membekingi preman itu, mengeroyok keluarga kami, di TKP (jalan Hertasning) tempat mereka minum miras, narkoba, hingga karaoke sampai subuh,” kata Andi Aso, Sabtu 28 Maret 2020.
Dari keterangan Polrestabes, Aso mengatakan, jika oknum itu memang dalam pengawasan.
“Polisi yang bilang di sana, oknum ini sudah dalam pengawasan Propam. Lalu dia (oknum polisi) membuat masalah lagi,” tambah Aso.
Dari 10 pelaku ada salah satu pelaku yang bernama Sahabuddin Daeng Sijaya. Dia adalah musuh dari Andi Baso Faisal karena sengketa tanah.
“Saat saya ketemu Daeng Serang, dia mengajak saya ke markasnya untuk bicara baik-baik. Saya bilang, tolong jangan apa-apakan saya. Tetapi 10 orang preman bertato memukul dan menendang saya,” kata aso.
Aso menjelaskan kondisi Baso sekarang dalam fase pemulihan.
“Sekarang dia (Andi Baso) lagi pemulihan. Leher di bagian belakangnya itu rutin selalu saya urut. Karena dia kan dikeroyok 10 preman,” kata Andi Aso, Sabtu 28 Maret 2020.