Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meluncurkan buku pencegahan radikalisme. Dalam peluncuran buku tersebut, turut hadir perwakilan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta.
"BUMN kan ada hampir 150 ya seluruhnya, ini HRD-nya hadir semua di sini dan perusahan swasta juga bisa merujuk itu, karena bagaimana mengenal masalah-masalah, isu-isu semacam tadi itu di lingkungan masing-masing. Sehingga kita bisa reduksi, kita hilangkan sehingga betul fokus untuk kepentingan bangsa dan negara untuk membangun negeri ini," kata Kepala BNPT Suhardi Alius di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa 10 Maret 2020.
Kepala BNPT Suhardi Alius mengatakan bahwa buku panduan ini bisa menjadi pedoman bagi 150 badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan swasta dalam mereduksi radikalisme di perusahaannya masing-masing.
"Perusahaan BUMN dan swasta bisa merujuk pada buku ini. Bagaimana mengenal masalah isu-isu semacam itu (radikalisme) di lingkungan masing-masing sehingga kita bisa reduksi, kita hilangkan. Kita bisa fokus untuk kepentingan bangsa dan negara dalam membangun negeri ini," katanya.
Dalam buku ini, terdapat cara-cara untuk mengenal tanda-tanda radikalisme. Dengan begitu, bibit-bibit yang muncul bisa segera direduksi sebelum akhirnya membesar.
Menko Polhukam Mahfud Md yang juga menghadiri peluncuran buku tersebut menuturkan, peluncuran buku ini sebagai bentuk aktifnya peran negara untuk melakukan pencegahan radikalisme.
“Sekarang ini kita meluncurkan buku Panduan Pencegahan Radikalisme karena negara itu sekarang sedang punya tugas serius yaitu memerangi terorisme,” kata Mahfud saat peluncuran.
“Sekarang ini kita meluncurkan buku Panduan Pencegahan Radikalisme karena negara itu sekarang sedang punya tugas serius yaitu memerangi terorisme,” kata Mahfud saat peluncuran seperti dikutip dari siaran pers Kemenkopolhukam.
"Nah, ini memberi panduan sederhana kepada kaum profesional, kepada BUMN, dan perusahaan swasta, nanti kita kasih panduan seperti ini," pungkasnya.