Menteri Dalam Negeri (Mendagri)Tito Karnavian cukup percaya diri penyelenggaraan Pilkada 2020 akan berjalan dengan damai dan aman.
"Tapi yang membuat kita cukup confident kita udah pengalaman beberapa kali melaksanakan Pemilu-Pemilukada bahkan pemilu nasional termasuk di 2019 ada politik identitas dan lain-lain Alhamdulillah kita bisa melalui," ujar Tito di Diskusi 'Urgensi Mewujudkan Pilkada Demokratis dan Berkualitas: Tantangan dan Harapan' di Hotel Dharmawangsa, Jakarta 9 Maret 2020.
"Sehingga saya pribadi merasa confident bahwa pemilu 270 daerah ini juga insyaalah akan berlangsung aman," imbuhnya.
Tito mengatakan, pengalamannya sebagai Kapolri cukup membantu dari sisi pengamanan, namun peran sebagai Mendagri tentu berbeda.
"Sebagai Kapolri otomatis sangat mewarnai tapi kan perannya beda. Kapolri lebih fokus masalah pengamanannya. Kalau di sini tidak pengamanan saja, di Kemendagri saya lebih pertama adalah menyiapkan data pemilih," katanya.
Selain itu, tugas Tito saat ini adalah menyusun anggaran. Dia ingin memastikan anggaran daerah untuk Pilkada segera cair.
"Kita memiliki Dinas Dukcapil dan itu menjadi basis data base untuk pemilih. Kedua adalah anggaran, waktu Kapolri saya nggak ikut campur anggaran. Kalau sekarang mendorong supaya daerah segera untuk mencarikan anggaran. Kalau (anggaran) nggak ada penyelenggara pemilu tidak bisa melaksanakan program-programnya itu akan menjadi macet," jelas Tito.
Tito mengatakan tugas Kemendagri adalah menjaga stabilitas politik di pusat dan daerah.
"Kemudian yang ketiga paralel dengan TNI/Polri sama-sama menjaga situasi pengamanan. Bedanya karena Kemendagri pembina politik baik pusat dan daerah tugas kami adalah stabilitas politik tetap berjalan stabil sehingga politik stabil tidak berdampak pada keamanan," pungkasnya.
Diketahui pada tahun 2020 akan digelar Pilkada serentak di seluruh Indonesia. Sebanyak 270 daerah yang akan berpartisipasi pada Pilkada itu.