Juru bicara dalam penanganan virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan, per Minggu 8 Maret 2020, terdapat sebanyak 23 orang suspect corona di Indonesia.
"Total yang sudah kita periksa itu ada 620 spesimen. Spesimen yang dikirim dari rs ada 327 dari 63 rs di 25 provinsi. Kemudian dari 327 ini kita tahu ada 4 confirm positif. Kemudian ada 23 masih suspect," kata juru bicara dalam penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu 8 Maret 2020.
"Sekarang ini penambahannya adalah dari pengembangan cluster 1 yang kemudian kita dapatkan dan dirawat di Bandung. Dan Ada beberapa kasus baru yang tidak bagian dari kasus ini (kluster Jakarta). Datang satu-satu yang baru. Seperti dua suspect di Bali baru datang. Tidak merupakan clsuter yang lain," tuturnya.
Dia mengatakan, pasien suspect virus corona akan diperiksa hingga 8 kali.
"Ini menjadi penting untuk kita sampaikan yang suspect ini, karena pemeriksaan yang kita jadikan acuan adalah ternyata dengan masih ada tanda-tanda klinis, artinya itu masih sakit, masih batuk, masih demam meski tidak terlalu tinggi. Maka kita tidak boleh mengatakan itu negatif meskipun pemeriksaan negatif. Kita harus melakukan serial pemeriksaan negatif berkali-kali. Pada umumnya, kita akan melaksanakan seminggu, 7 kali pemeriksaan. Mudah-mudahan kedelapannnya negatif," ungkapnya.
Dia menjelaskan, pemeriksaan berulang kali dilakukan karena pada beberapa kasus pasien baru yang dinyatakan positif setelah diperiksa sebanyak 6-8 kali.
"Tapi banyak RS di luar, bahwa pemeriksaan keenam, ketujuh, kedelapan kadang-kadang menjadi positif. Oleh karena itu kita tidak boleh menganggap negatif dan boleh dipulangkan karena di samping gejala klinis masih ada. Oleh karena itu 23 masih ditahan di RS untuk observasi lebih lanjut," tutpnya.