Virus corona telah menyebar secara
cepat. Bahkan, penyebarannya di beberapa negara, seperti Singapura, Korea
Selatan, hingga Italia saat ini tengah menjadi sorotan.
Hal ini tak menyebabkan
permasalahan penyebaran virus corona di Wuhan, terhenti. Justru, petugas medis
yang datang dari seluruh China bekerja lebih keras dari sebelumnya dan mereka telah
merasa mencapai 'titik puncak'.
Staf medis di sana mengungkapkan telah
terjadi kelangkaan persediaan masker N95, masker bedah, kacamata, pakaian
pelindung dan sarung tangan serta peralatan medis lainnya. Selain itu, kondisi
mereka juga cukup memprihatinkan. Wajah perawat banyak yang terluka lantaran
harus memakai masker terus menerus. Muncul banyak ruam di tangan mereka karena
harus sering mencuci tangan setiap kali setelah menangani pasien.
"Mengenakan 4 lapis sarung
tangan membuat mereka sangat aneh untuk melakukan sesuatu. Kami bahkan tidak
bisa membuka kemasan peralatan medis, sehingga ini adalah tantangan
besar," papar salah seorang perawat.
Para petuga medis terkadang tidak
makan dan minum dua jam sebelum memasuki bangsal isolasi hanya untuk menghemat
waktu. Mulut mereka juga melepuh bahkan mengalami pingsan karena rendahnya gula
darah dan kadar oksigen.
Perawat mengaku jika mereka
sangat membutuhkan lebih banyak bantuan. Mereka telah merasakan kelelahan
secara fisik dan juga kelelahan secara mental.
"Meski kami perawat
profesional, kami juga manusia, dan seperti orang lain, kami merasa tidak
berdaya, cemas dan takut. Kami adalah kelompok yang paling berisiko tertular
penyakit virus corona," ujar mereka.
Berdasarkan data yang ada, hingga
saat ini sekitar 1.716 staf medis telah terinfeksi dan 9 dari mereka telah
meninggal.