Pada Sabtu 22 Februari 2020, Kasus
infeksi virus corona di Daegu, Korea Selatan meningkat sebanyak 142 lebih kasus
baru. Secara keseluruhan, sebanyak 346 kasus terjadi di Korea Selatan. Dari
angka 346 itu, lonjakan tertinggi berada di sebuah rumah sakit di Cheongdo.
"Sebanyak 92 kasus dari
kasus-kasus baru yang ada, terkait dengan pasien atau staf rumah sakit di Cheongdo," kata Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan.
Pada hari ini Pemerintah korea
Selatan mengumumkan kematian kedua akibat virus corona. Lebih dari 150 anggota
Shincheonji Jesus of Church juga terinfeksi virus corona.
Walikota Daegu, telah meminta
warganya untuk berada di rumah sementara akses ke pangkalan militer utama AS di
daerah itu telah dibatasi.
Pada Jumat 21 Februari 2020, Pemerintah
pusat telah mendeklarasikan Daegu dan Cheongdo sebagai "zona manajemen
khusus".
Perdana Menteri Chung Sye-kyun
mengatakan wilayah itu akan didukung oleh tenaga medis, tempat tidur, peralatan
dan juga pertemuan kabinet sebanyak tiga kali seminggu untuk membahas wabah
tersebut.
Pihak berwenang di Seoul juga
melarang warganya melakukan demonstrasi di tiga lokasi utama dengan alasan
kesehatan dan keselamatan.
Kelompok tentara AS di Daegu, telah
membatasi akses dan menginstruksikan pasukan Amerika yang baru-baru ini menghadiri
layanan Shincheonji untuk pergi ke karantina sendiri.
Shincheonji mengatakan permintaan
maaf karena telah menutup layanan ibadah dan pertemuan di seluruh dunia.
"Kami sangat menyesal bahwa
karena salah satu anggota kami, yang menganggap kondisinya sebagai pilek karena
dia tidak bepergian ke luar negeri, menyebabkan banyak orang di gereja kami
terinfeksi dan dengan demikian menimbulkan kekhawatiran kepada masyarakat
setempat," kata Shincheonji.