Skullbreaker Challenge yang tengah menjadi tantangan yang ramai dimainkan warganet disebut bisa menyebabkan cidera ringan hingga kematian.
Bukan tanpa alasan, Dokter Spesialis beda ortopedi RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr. Faisal Miraj.SpOT menegaskan tren #Skullbreaker beresiko keras menciderai kepada dan tulang belakang.
"Itu sudah jelas ya risiko cedera kepala dan tulang belakang dari yang ringan sampai yang fatal bisa terjadi," ujar Faisal kepada wartawan, Minggu 16 Februari 2020.
Menurut Faisal, orang yang jatuh karena tantangan itu bisa mengakibatkan cedera tulang belakang.
"Dari cuma nyeri, sampai hilang kesadaran sampai kematian," ujar Faisal.
Diketahui sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengimbau anak-anak dan pelajar agar tidak mengikuti skullbreaker challenge di TikTok karena jelas membahayakan diri sendiri.
"Pastikan mereka (anak-anak dan pelajar) berani bilang 'tidak' jika diajak untuk melakukan challenge yang seperti ini atau challenge yang berbahaya lainnya," jelas Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti, Jumat 14 Februari lalu.