Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menjelaskan, adanya kesalahan dalam surat rekomendasi penyelenggaraan Formula E di kawasan Monas yang dikirimkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Dalam surat, Anies menulis jika rekomendasi diberikan oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta. Padahal Rekomendasi harusnya diberikan oleh Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta.
Tudingan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang menyatakan Anies memanipulasi surat, dibantah Saifullah.
"Enggak ada (manipulasi), kesalahan itu kan siapa saja bisa salah," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat 14 Februari 2020.
Saefullah mengatakan jika itu hanya masalah salah ketik dan sebaiknya diperbaiki.
"Harusnya kalau ada kekeliruan naskah, salah input yang mengetik kali ya, diperbaiki saja," kata Saefullah.
Sebelumnnya, Anies mengatakan jika dirinya telah mengantongi surat rekomendasi dari TACB DKI Jakarta terkait penyelenggaraan Formula E. Namun, Ketua TACB DKI Jakarta Mundardjito mengatakan, TACB tidak pernah mengeluarkan rekomendasi soal penyelenggaraan Formula E 2020 di kawasan Monas.
"Saya enggak tahu, kami enggak bikin (rekomendasi), saya ketuanya kan," ujar Mundardjito saat dihubungi, Rabu 12 Februari 2020.
Kesalahpahaman tersebut membuat Anies disebut telah melakukan pembohongan publik oleh Prasetio Edi Marsudi selaku Ketua DPRD DKI Jakarta.
"Kami sebagai ketua dewan, dari fraksi kami, melihat ada manipulasi lagi, bahwa seakan-akan kepala cagar budaya ini mengiyakan, padahal belum dikonfirmasinya,". "Saya sebagai pimpinan daerah, DPRD, saya kecewa dan ini adalah pembohongan publik," kata Prasetio di Kantor Sekretariat Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 13 Februari 2020.
Iwan Henry Wardhana selaku Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta mengatakan, surat rekomendasi itu dikeluarkan berdasarkan saran dan catatan (TSP) DKI.
Ketua TSP DKI Jakarta Bambang Eryudhawan memberikan saran terkait penggunaan Monas sebagai lokasi ajang Formula E. Asalkan Monas tetap dijaga dan harus dipulihkan kembali setelah ajang formula e selesai.
"Sebenarnya resminya
rekomendasi, rekomendasinya itu jika dilakukan di sana (Monas), maka seperti
yang ada di Roma, Paris, itu harus bisa dipulihkan lagi. Itu kan namanya
pemanfaatan, boleh dong, tapi harus dipulihkan," kata Yudha.