Pemprov Sumatera Utara (Sumut) masih belum temukan solusi untuk kasus kematian puluhan ribu babi di Sumatera Utara akibat virus hog cholera dan African Swine Fever (ASF). Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta masukan pada masyarakat dalam penanganan virus yang tengah mewabah ini.
Pada saat rapat dengar pendapat di Kantor DPRD Sumut pada Kamis 13 Februari 2020, Edy meminta kepada seluruh pihak agar bersama-sama mencari jalan keluar atas hal tersebut.
"Mari saudara-saudaraku, berikan masukan kepada kami untuk menangani permasalahan kematian babi di Sumatera Utara ini," ujar Edy Rahmayadi.
Edy juga menyampaikan, sampai saat ini sudah ada 48.000 ekor babi yang mati, dan akan terus bertambah setiap harinya akibat wabah yang sampai saat ini masih ada.
"Setiap hari ada ternak babi yang mati akibat hog cholera dan African Swine Fever (ASF) di Sumatera Utara," katanya.
Sampai saat ini juga, Pemprov Sumut melakukan sejumlah langkah penanganan babi, salah satunya dengan membantu menguburkan babi yang mati.
"Kami sudah bentuk tim untuk membantu masyarakat menanam babi jika mati," ucapnya
Dalam rapat dengar pendapat tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Kajati Sumut Amir Yanto, Anggota DPRD Sumut, dan Komunitas Konsumen Daging Babi Indonesia (KKDBI)