Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan pemerintah menetapkan Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) sebagai tempat observasi 245 orang WNI dari Hubei, China.
"Protokol kesehatan di antaranya yang harus kita penuhi, kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk dan yang terbaik dan terpilih adalah wilayah Natuna," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam jumpa pers pelepasan tim penjemput WNI dari China di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (1/2).
Dia menjelaskan, Natuna memiliki pangkalan militer dengan fasilitas rumah sakit yang dikelola Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).
Kemudian, Natuna menurut dia juga memiliki landasan pacu (runway) yang berdekatan dengan wilayah yang akan dijadikan kawasan isolasi alias observasi
"Sehingga nanti saudara-saudara kita yang datang langsung turun dari pesawat masuk ke tempat penampungan," sambung dia.
Tempat penampungan yang disiapkan menurut Hadi memiliki daya tampung 300 orang yang sudah dilengkapi fasilitas penunjang kebutuhan hingga toilet dan dapur.
"Sedangkan jarak dari hanggar atau kita katakan gedung sampai ke tempat penduduk kurang lebih 5-6 km. Kemudian menuju dermaga kurang lebih 5 kilometer, sehingga dari hasil penilaian itu memenuhi syarat untuk protokol kesehatan sehingga Natuna dipilih menjadi tempat transit sementara sampai dinyatakan bebas bisa bertemu keluarga," papar Hadi.