Gunung Srandil di Glempang Pasir Adilapa Cilacap tersohor hingga ke bagian lainnya di Pulau Jawa, terutama bagi para penggiat spiritual. Pasalnya Gunung Srandil konon memiliki energi gaib dar para leluhur.
Tempat ini juga menyimpan banyak sejarah terkait keberadaan beragam petilasan, tapi salah satu yang banyak digaungkan orang adalah Petilasan Kaki Semar sebagai sosok yang dianggap pamongan raja-raja tanah jawa.
Baca Juga: Ngeri! Rumah Tua Peninggalan Belanda ini Menyimpan Kisah Mistis
Tempat ini menjadi legenda lantaran disebut sebagai tempat pesugihan terkait banyaknya orang yang datang dengan beragam kegiatan. Tak hanya dari kalangan masyarakat biasa, para pengusaha hingga pejabat juga disebut kerap datang ke tenmpat tersebut
Selain Petilasan Kaki Semar di Gunung Srandil Cilacap, juga rutin acara larungan ke laut. Selain sosok Semar yang begitu melegenda, larungan juga ditukan sebagai ucapan syukur dan penghormatan atas keberadaan Kanjeng Ratu Kidul yang sangat kental bagi masyarakat pesisir Pantai Selatan.
Sebelum menggelar acara larungan, sejumlah persiapan dilakukan, salah satunya adalah membuat dua tandu berisi sesaji. Satu tandu berwarna hijau yang menjadi simbol Kanjeng Ratu Kidul dan satu lagi berwarna merah yang ditujukan untuk Eyang Semar.
Baca Juga: Kisah Mistis di Rumah Jeremy Teti, Mencapai 14 Makhluk Gaib Penghuni Rumahnya
Konon bagi orang yang ikut dalam tradisi larungan, ada pantangan menggunakan baju berwarna hijau. Selain itu ada pula aturan tak tertulis bahwa yang membawa baju untuk Kanjeng Ratu Kidul haruslah seorang gadis.
Setelah segala persiapan dilakukan, para peserta larungan kemudian berjalan mengarak tandu berisi sesaji menuju pesisir pantai. Prosesi yang diiringi lantunan musik ini diikuti banyak orang. Tak hanya warga sekitar, berbagai dari luar Cilacap juga datang untuk ikut larut dalam tardisi ini.
Sesampainya di Pantai Srandil, sejumlah ritual dilakukan. Selain berdoa, mereka juga mempersiapkan berbagai saji dengan ketentuan tersendiri.
Beraneka makanan dan buah-buahan disiapkan untuk dilarung ke lautan. Setiap sesaji memiliki makna tersendiri. Salah satunya adalah wajit yang disebut sebagai simbol kebajikan dalam mengarungi kehidupan.
Tradisi larungan yang juga disebut sedekah laut ini konon bertujuan atas ucapan syukur atas limpahan rezeki yang mereka petik dari alam semesta. Selain itu ada pula mitos bahwa dengan melakukan hal tersebut, mereka bisa terhindar dari bencana.
Secara kasat mata peserta dimanjakan dengan kekayaan budaya nusantara, tapi secara mata batin Pantai Srandil yang dijadikan tempat larungan bukanlah tempat biasa.
Pasalnya di tempat tersebut, konon berdiri kerajaan Ratu Pantai Selatan.
Sumber: Silet