Air Terjun Tegenungan merupakan salah satu objek wisata di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali. Dibalik ke indahannya, air terjun ini dicap angker dan sering memakan korban.
Menurut kesaksian seorang warga Banjar Tegenungan, Desa Kemenuh bernama Nyoman Abriana, sudah jadi rahasia umum bahwa Air Terjun Tegenungan bukanlah air terjun biasa. Sisi timur Air Terjun Tegenungan ini merupakan salah satu kawasan tenget (angker) di Gianyar. Nyoman Abriana yang rumahnya tak jauh dari objek Air Terjun Tegenungan mengakui, dirinya pernah mendapatkan pengalaman aneh tapi nyata sekitar tahun 2002.
Baca Juga:
Cerita Misteri Dam Oongan di Bali, dari Tumbal Manusia hingga Sering Terjadi Penampakan
Kala itu, Abriana mengantar seorang teman perempuan untuk berwisata ke lokasi Air Terjun Tegenungan. Temannya sangat antusias mengabadikan pemandangan indah bermaskot air terjun dengan kamera digital. Namun, tanpa diduga, hasil jepretan ternyata penampakan seorang pedanda lanang (sulinggih laki-laki) sedang duduk bersila.
Posisi pedanda ini persis duduk di air terjun yang lebih kecil, beberapa meter sebelah selatan air terjun utama. “Dalam foto itu tampak jelas sosok mi-rip pedanda berbusana serba putih, duduk bersila tenang dengan rambut berprucut,” kata Abriana.
Nah, agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Abriana kemudian menyarankan teman perempuannya agar foto penampakan pedanda itu segera dihapus. Sarannya diikuti sang teman. “Syukurlah, tidak terjadi apa-apa,” katanya.
Bukan hanya Abriana yang mengalami peristiwa aneh di seputar Air Terjun Tegenungan. Beberapa pemandu wisata yang sempat ke objek wisata air terjun favorot para ABG ini juga sempat membidik penampakan sosok pedanda bertapa dalam jepretan kameranya. Selain itu, warga juga sering melihat sosok dua anak kecil di kawasan Air Terjun Tegenungan. Posisi dua anak kecil itu hanya sekitar beberapa meter dari titik jatuhnya Air Terjun Tegenungan atau kubangan maut.
“Kami dan warga juga sangat sering mencium bau bawang goreng dan jagung bakar di sekitar tebing Air Terjun Tegenungan. Itu artinya di kawasan sungai ini ada makhluk dunia lain yang tidak terlihat,” jelas Abriana.
Paparan senada juga disampaikan Wakil Kelian Banjar Tegenungan, I Made Budiarta. Menurut Budiarta, berdasarkan penuturan para tetua setempat yang diperkuat penanda niskala yang pernah dirasakan warga, Air Terjun Tegenungan diyakini sebagai griya niskala (rumah pedanda gaib). Keyakinan masyarakat diperkuat dengan keberadaan Pura Beji Tirta Merta Jiwa, yang berlokasi sekitar 80 meter selatan titik Air Terjun Tegenungan.
Pamangku yang sering muput upacara di pura tersebut, I Gusti Mangku Putu Raka mengakui kisah mistis keberadaan griya niskala di Air Terjun Tegenungan ini tidak terpisahkan dengan Pura Beji Tirta Merta Jiwa. Menurut Gusti Mangku, Pura Beji Tirta Merta Jiwa ini merupakan lokasi patirtaan suci pralingga Ida Batara-batari Pura Kahyangan Tiga Desa Pakraman Tegenungan.
Ciri khas Pura Beji Tirta Merta jiwa ini terdapat lima pancuran berair bening. Posisinya persis di bibir sebelah barat Tukad Petanu. Menurut Gusti Mangku, keyakinan masyarakat tentang kawasan Air Terjun Tegenungan sebagai griya niskala, bukanlah hal baru.
“Duk inguni sampun piragi tiyang kadi punika, saking nak lingir-lingsir dumun (Sejak masa lampau sudah saya dengar seperti itu, dari cerita orang tua tua dulu, Red),” jelas ayah lima anak ini, Rabu kemarin.
Gusti Mangku menyebutkan, berdasarkan penuturan para tetua, Air Terjun Tegenungan bukan hanya sebagai griya niskala, tapi juga sebagai bancingah (semacam kawasan ramai) yang lebih luas dibandingkan bencingah umumnya. Gusti Mangku berharap dan selalu mendoakan agar air terjun ini tak terus-terusan mencari tumbal manusia.
Baca Juga:
Ini Mitos Cermin yang Menyeramkan, Belum Banyak Orang Ketahui
Cerita Misteri Pura Puseh di Bali, Konon Dilarang Dikunjungi Wanita Hamil
Mitos Larangan Foto Bertiga, Benarkah yang di Tengah Dapat Meninggal? ini Menurut Padangan Islam
Sementara itu, Kelian Banjar Tegenungan, I Gusti Made Raka, mengatakan sebagaimana keyakinan masyarakat sekitar, dirinya juga sangat yakin ada makhluk lain yang menghuni titik grojogan (jatuh air) di Air Terjun Tegenungan. Berdasarkan beberapa kali kasus tewas tenggelam di lokasi itu, kata dia, sepertinya makhluk lain tersebut berperan penting.
“Kapan saatnya orang mati tenggelam itu jenazahnya ditahan atau dilepas, hingga bisa ditemukan petugas, sepertinya makhluk dunia lain itu yang menentunkan. Tapi, ini kan soal percaya atau tidak,” papar IGM Raka.
Sumber: Nusa Bali