Hampir semua orang di Indonesia tahu tentang Danau Toba, tetapi tak banyak yang tahu jika ada sebuah danau lagi di atas Danau Toba. Konon air di danau ini warnanya bisa berubah-ubah jika ada peristiwa penting yang terjadi di Indonesia.
Dimata masyarakat Batak, khususnya yang tinggal di Samosir, danau ini begitu istimewa namun juga dianggap sangat keramat dan menyimpan banyak misteri.
Baca Juga:
Cerita Misteri Nyai Dasima, Wanita Cantik hingga Dibunuh Tragis
Kisah Misterius Batu Soon, Batu yang Sering Dijuluki Sebagai Stonehenge Bondowoso
Karena letak lokasinya yang unik, Danau Sidihoni sering disebut danau di atas danau. Maksudnya danau di atas pulau Samosir yang di bawahnya terdapat Danau Toba. Tak ada yang tahu pasti kapan danau ini terbentuk. Ada yang mengatakan sudah ada sejak tahun 1800-an, ada juga yang bilang kemunculan danau ini berbarengan dengan terbentuknya Pulau Samosir sekitar 73 sampai 75 ribu tahun lalu.
Bukan sekedar danau biasa, ada salah satu misteri dari danau ini yang belum terungkap. Warna air di Danau Sidihoni konon akan berubah menjadi warna merah jika ada tragedi atau peristiwa penting yang terjadi di Indonesia.
Meski hampir tak pernah surut saat musim kemarau, namun ternyata Danau Sidihoni pernah mengalami beberapa kali kekeringan hebat. Kekeringan terparah terjadi tahun 1943 pada masa penjajahan Jepang. Kemudian pada tahun 1958, saat pemberontakan Kolonel Simbolon.
Saat tsunami 2004 lalu di Aceh, berdampak besar pada Danau Sidihoni, secara mengejutkan tiba-tiba ada sebuah lubang besar seukuran pintu rumah di danau dan membuat air Danau Sidihoni berkurang drastis.
Para warga saat itu ketakutan, namun tidak tinggal diam. Mereka langsung melakukan upacara ritual selama seminggu berturut-turut, berdoa kepada Opung Raja Nabolon dan Opung Godang yang dianggap menguasai kawasan tersebut sambil bergotong royong berusaha menutup lubang itu.
Secara ajaib, usaha mereka membuahkan hasil. Lubang menganga itu akhirnya tertutup dan Danau Sidihoni masih ada hingga sekarang.
Menurut para oang tua dulu, kedalaman Danau Sidihoni sekitar 50 meter. Namun kini tak ada yang berani mengukurnya lagi dan tak ada yang berani berenang sampai ketengah pasca kejadian lubang menganga akibat tsunami dan gempa di Aceh 2004 lalu.
Ada salah satu misteri dan keajaiban di Danau Sidihoni, dimusim kemarau, secara logika airnya surut, tapi di Danau Sidihoni justru permukaan airnya naik bahkan jumlah airnya melimpah. Sebaliknya, justru dimusim hujan airnya malah surut.
Danau Sidihoni bukan sekedar danau, tapi juga dianggap tempat keramat untuk berdoa bagi mereka. Ada satu titik yang dianggap paling sakral, dimana terdapat meja tembok berbentuk segitiga, tempat menyimpan sesaji dan ada sebuah bendera khas batak berwarna merah, putih dan hitam berkibar.
Ada misteri lainnya berupa lubang di sebelah timur Danau Sidihoni. Danau ini diyakini memiliki sebuah lubang lain di sebelah timur. Konon dibawah danau ini terdapat sungai yang airnya mengalir hingga ke Danau Toba di kawasan Ambarita.
Baca Juga:
5 Mitos dan Legenda Ratu-ratu Misterius di Indonesia
Kisah Misteri Pantang Memakai Pakaian Berwarna Hijau ke Pantai Laut Selatan
Hal ini pernah dibuktikan oleh warga, saat itu warga memasukkan sejenis buah mirip labu bernama tabu-tabu yang diberi tanda berupa tulisan kedalam lubang. Ternyata buah tersebut muncul di wilayah Danau Toba di Ambarita. Hal ini juga mengejutkan, mengingat lokasi Danau Sidihoni yang berada di ketinggian 1300 meter di Pulau Samosir.
Tak hanya itu, sebagian juga ada yang menyakini salah satu bukti adanya sungai di bawah Danau Sidihoni yang mengalir hingga ke Danau Toba di kawasan Ambarita adalah adanya batu bernafas atau disebut juga batu marhosa di kawasan Simarjantung, Kecamatan Simanindo, Samosir.
Sumber: On The Spot